Pengorbanan waktu, tenaga, dan materi yang dikerahkan tim SA selama setahun, tidaklah sia-sia. Dengan berbagai kesibukan perkuliahan dan organisasi, tekad untuk membanggakan almamater ITS memotivasi tim untuk senantiasa all-out. Alhasil, tujuh orang kru Sapu Angin 7 (SA 7) dan delapan orang kru Sapu Angin 6 (SA 6) beserta masing-masing satu dosen pembimbing berhasil menorehkan prestasi pada ajang SEM.
Prestasi tersebut berupa gelar juara yang diraih SA7 pada kateogri urban concept dengan bahan bakar alternatif diesel. Serta, peningkatan persiapan tim SA 6 meski hanya bertengger di posisi lima. Prestasi gemilang tersebut memang melalui proses panjang yang tidak sederhana. Setiap proses tersebut membutuhkan satu hal, yakni kerjasama.
Misalnya saja, ketika perakitan mobil. Mulai dari pengukuran chassis, pembuatan cetakan body hingga body yang rampung, sampai pemasangan seluruh komponen, tak bisa dilakukan seorang saja. "Semuanya memerlukan perhitungan yang presisi serta kerjasama tim," tutur ketua tim SA 7, Yoga Dwi Widagdo.
Kerjasama inilah yang telah membawa tim SA kembali menjadi juara pada SEM 2012, (7/7) lalu. "Keraketan antar personil menjadikan tim yang solid. Itulah yang menjadi modal utama," tandas pria berkacamata ini.
Di sela-sela waktu kosong, tidak jarang personil tim berkumpul sembari menikmati secangkir kopi. Selain berdiskusi mengenai rencana perakitan mobil, momen seperti ini dijadikan sebagai kesempatan untuk membangun solidaritas tim.
Meski solidaritas tim memegang peran vital, namun kualifikasi sumber daya yang ikut serta dalam tim tetap menjadi pedoman. Orang-orang yang terpilih menjadi angota tim SA harus diseleksi secara ketat. Meski didominasi oleh mahasiswa jurusan Teknik Mesin ITS, namun keikutsertaan dari mahasiswa lintas jurusan tetap terbuka lebar.
"Kami menyadari kalau tim ini memerlukan sumber daya yang juga ahli dalam bidang non-teknis," jelas Yoga. Sempat hanya membawa nama jurusan, kini SA menyandang nama Tim ITS SA. Keikutsertaan mahasiswa lintas jurusan, Desain Produk (Despro) salah satunya, adalah wujud semangat integralistik di kampus perjuangan, ITS.
Rasa percaya diri tim yang tinggi juga turut menentukan keberhasilan tim, terutama dalam ajang SEM Asia 2012. Tidak dipungkiri, kesalahan perhitungan fatal pada race pertama SA 7 dan SA 6 yang beberapa kali gagal start, berpengaruh pada mental tim. "Memang dasarnya tim ini tidak gampang minder, jadi tetap optimis menjalani race sampai tuntas," ujar mahasiswa angkatan 2008 ini.
Selain sebagai sarana berkompetisi di ajang internasional, SA juga menjadi media belajar bagi para personilnya. Setiap tahunnya, keanggotaan tim dilakukan regenerasi. Demikian pula keahlian dalam bidang permesinan dan teknis lainnya, diajarkan kepada anggota-anggota baru SA.
Personil tim mengakui bahwa dengan menjadi anggota tim, mereka bisa sekaligus mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan. "Setidaknya, ilmu yang kami dapat tidak hanya berakhir di atas buku catatan atau lembar ujian," tandas mereka seraya bercanda.
Dukungan Teknis dan Non-Teknis Meningkat
Kepercayaan dari pihak birokrasi ITS tehadap tim SA meningkat berkat pencapaiannya tiga tahun berturut-turut. Terbukti, dukungan dana yang mengalir senantiasa meningkat setaip tahunnya.
Terlebih, kerjasama dengan pihak GMF AeroAsia memungkinkan mobil SAuntuk menggunakan komponen body yang jauh lebih baik. Material karbon yang digunakan akan memiliki kekuatan yang tinggi, namun tetap ringan. Demikian halnya dengan penggunaan HANICOM pada chassis mobil SA 6 yang kuat dan ringan.
"Body mobil sudah sangat optimal dengan material yang digunakan saat ini, terutama SA6," jelas mahasiswa yang aktif dalam Lembaga Bengkel Mahasiswa Mesin (LBMM). Dengan demikian, komponen yang digunakan saat ini akan dipertahankan untuk kompetisi selanjutnya. Kerjasama yang dibangun tim dengan pihak sponsorship juga bakal dipertahankan untuk memaksimalkan performa SA.
Selanjutnya, tim sangat mengharapkan keikutsertaan investor dalam mengembangkan SA. Hal ini berkaitan dengan prospek SA sebagai produk otomotif dalam negeri untuk mewujudkan kemandirian teknologi nasional. "Meski demikian, saat ini kami masih fokus untuk mengembangkan komponen mesin buatan mahasiswa sendiri, seperti PAIJO Evolution dan IQuTech_e," tutup Yoga. (ken/esy)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,