ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
20 Juli 2012, 17:07

UPT Bahasa Latih Karyawan Berbahasa Inggris

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hampir seratus karyawan memadati salah satu ruangan di Gedung Rektorat Lantai 1. Mereka datang dari latar beragam mulai dari karyawan jurusan, fakultas, hingga badan dan unit yang ada di ITS. Kedatangan mereka dalam rangka koordinasi terkait pelatihan tersebut.

Dr Maria Anityasari ST MT, Ketua IO menjelaskan bahwa pelatihan ini telah mendapat restu dari Pembantu Rektor II Bidang Keuangan. Wujudnya adalah dengan kesediaan ITS menanggung biaya pelatihan. Sayangnya, setiap jurusan atau badan hanya berhak menominasikan 1 karyawan saja. Jumlah tersebut setara dengan seratus karyawan setiap tahunnya. Jika lebih, maka badan yang menaungilah yang wajib menanggung biayanya sendiri. ”Nantinya, para peserta ini akan mendapat pelatihan selama 52 minggu,” ujar dosen Teknik Industri ini.

Namun, rencana berubah. Jumlah pendaftar mencapai 128 orang. Koordinasi pun kembali dilakukan. bahwa pelatihan akan dilaksanakan dalam tiga gelombang. Setiap gelombangnya seratus karyawan. Artinya, setiap tahun terdapat tiga ratus karyawan yang dilatih.

Jumlah pertemuan juga dimampatkan menjadi 15 minggu atau sekitar 4 bulan. Dengan sistem ini semua biaya akan ditanggung oleh ITS.

Menariknya, usai pelatihan keanggotaan mereka masih berlaku selama setahun. Mereka berhak memanfaatkan self access room yang tersedia di UPT Bahasa. Self acces room sendiri adalah fasilitas untuk dapat belajar secara mandiri di UPT. Media yang disediakan berupa buku aneka bahasa, kaset untuk berlatih listening dan dosen tutor.

Selain itu, diberikan pula akses pada free speaking class. Yaitu kelas untuk berlatih berbicara. Terdapat tiga pilihan waktu yaitu Selasa, Kamis dan Jum’at. Setiap pilihan waktunya terdapat tutor yang dapat memfasilitasi.

Sementara itu, Dr Kartika Nuswantara MPd, Kepala UPT Pusat Bahasa menegaskan sistem pelatihan akan layaknya kuliah. Ketentuan kehadirian adalah 80 persen. Terdapat juga ujian selama dua kali yaitu di minggu ketujuh dan minggu kelima belas. ”Jika tidak memenuhi, maka tidak mendapat sertifikat,” terangnya.

Kelas yang digunakan juga fleksibel. Mengingat kesibukan sebagai tenaga kependidikan, maka peserta boleh berpindah ke kelas lain apabila tidak dapat hadir pada harinya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pelatihan ini akan menjadi sangat sulit. Hal ini karena memang Bahasa Inggris sudah lama disentuh. Namun, Kartika mengungkapkan bahwa konsep pelatihan sendiri akan dibuat menyenangkan. Metode yang digunakan juga lebih banyak ke praktik.

Kartika pun berharap program ini dapat meningkatkan kemampuan para karyawan ITS. ”Bisa menjadi langkah awal untuk mengupayakan staff exchange,” pungkasnya. (ran)

Berita Terkait