ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
20 Juli 2012, 13:07

Cara BKPKP Sambut Ramadan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Begitu banyak nilai-nilai serta hikmah yang terkandung dibalik puasa Ramadan. Salah satu dari sekian hikmah implisit tersebut adalah timbulnya kesadaran ruhani di dalam diri manusia. ”Puasa akan membuat kita menyadari bahwa ibadah dapat menjadi penghubung manusia dengan Allah SWT,” ujar Arqom di hadapan para peserta.  

Berbagai macam manfaat puasa dipaparkan oleh Arqom. Salah satunya yakni puasa dapat membentuk pribadi yang lebih santun serta menggeser sumber-sumber kebahagiaan yang bersifat sementara. ”Kita bahagia kalau akhir pekan datang, lantas menjadi tidak bahagia kalau Senin tiba, selama ini kebahagiaan terjadi seolah mengikuti irama waktu,” kata Arqom.

Hadirnya puasa harus dimaknai sebagai usaha untuk menghubungkan diri dengan Sang Pencipta, sebagai upaya untuk menghadirkan ketentraman dan kebahagiaan yang tidak bisa diperoleh dari kepemilikan materi semata. Pendekatan terhadap Allah SWT ini sebenarnya sebuah kebutuhan yang wajib dimiliki oleh setiap orang.

”Dalam menghadapi tantangan hidup dan keseharian, kita butuh sistem pertahanan rohani dengan mendekat pada Sang Pencipta,” tandas Arqom. Akhir-akhir ini, banyak yang terjebak dalam ‘fenomena manusia modern’, yang kurang memperhatikan interaksi antara manusia dan penciptanya.

Akibatnya, banyak ditemui orang-orang yang meskipun berekonomi mapan, tetapi tak kunjung merasa bahagia. Bahkan tak jarang mereka mengakhiri hidupnya sendiri, karena alasan-alasan yang sebenarnya bisa dipecahkan dengan akal sehat.

Gaya penyajian Arqom santai disertai dengan sisipan kisah yang dekat dengan keseharian. ”Ustad menyampaikannya dengan netral, sesuai dengan keadaan real yang benar-benar dihadapi masyarakat,” papar Heppy Nuryanti, salah seorang Karyawan BKPKP.

Direktur Trustco Surabaya ini turut memberi pesan terkait perbedaan penetapan awal bulan Ramadan dan Syawal yang hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Menurutnya, perbedaan tersebut tidak perlu diperdebatkan terlalu keras untuk mencegah perpecahan antara umat Islam. (anl/lis)

Berita Terkait