ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
18 Juli 2012, 21:07

Kolaborasi ITS -Indonesia Mengajar Lewat Penelitian

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Delegasi Indonesia Mengajar yang ditempatkan di daerah terpencil akan menjadi penghubung antara pihak institusi dan daerah sasaran. Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan di daerah tersebut lewat optimasi eksplorasi sumber daya dan berbagai potensi alam yang tersedia. Hal itulah yang coba dilakukan ITS melalui program penelitian-penelitiannya dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sebagai medianya.

Pengajar Muda (PM), demikian sebutan bagi para mahasiswa yang mendedikasikan diri untuk menjadi tenaga pengajar dalam program Indonesia Mengajar. Mereka ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia yang termasuk dalam kategori Terdepan Terluar Terpencil (3T).

Dwi Lastomo, alumni jurusan Fisika FMIPA ITS tahun 2005 adalah salah satu dari mereka. Kesempatan bertemu dengan Darminto coba dimanfaatkan Dwi untuk membuka peluang bagi ITS, khususnya dalam hal penelitian. Kepulauan Rote-Ndau, Nusa Tenggara Timur (NTT), lokasi di mana Dwi ditempatkan, adalah daerah yang menyimpan banyak sekali potensi alam. ”Lewat penelitian lanjut, ITS pasti dapat memaksimalkan potensi lokal yang ada di sana,” tandas Dwi.

Rote-Ndau sendiri memiliki sumber daya rumput laut dalam jumlah besar. Angin yang bertiup sepanjang tahun, kotoran ternak dalam jumlah besar, hingga wisata alamnya masih belum dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Selain Rote-Ndau, masih ada empat belas titik lainnya yang menjadi sasaran penyebaran PM melalui program Indonesia Mengajar.

Selain Dwi, masih ada beberapa alumni ITS lain yang ikut serta dalam Indonesia Mengajar yang tersebar bahkan hingga Fak Fak di Papua. Tentunya mereka juga akan menjadi mediasi ITS untuk dapat bekerjasama dengan daerah tempat mereka mengabdi.

”Institusi pendidikan memang sudah seharusnya berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa,” jelas Darminto. Hal ini sesuai dengan bunyi UU No 20 tahun 2003 dan isi dari Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010. Lewat LPPM, ITS diarahkan untuk mampu mewujudkan tujuan tersebut.

”Sebagai langkah awal, Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik bisa menjadi pilihan,” terang Darminto. Kebutuhan akan listrik, pangan, dan energi menjadi masalah yang akan dicari solusinya lewat penelitian mahasiswa. Birokrasi ITS juga senantiasa mendukung para mahasiswa untuk bergabung dalam program Indonesia Mengajar besutan Anies Baswedan ini. (ken/fi)

Berita Terkait