ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
13 Juli 2012, 13:07

Program Magang, Lima Bulan Jelajahi ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Petualangan mereka di ITS dimulai sejak pertengahan Maret lalu. Tepat ketika Surabaya sedang dilanda hujan yang sangat lebat disertai angin yang kencang. Akibatnya, banyak pohon yang tumbang dan menghalangi pengguna jalan. ”Kita kaget dulu waktu masuk ke ITS, seperti barusan bencana,” ujar Sunaryo ST MT, salah satu dosen magang, disambut tawa para dosen lainnya.

Sunaryo menambahkan, pertama kali masuk ke ITS, ia merasa seolah semut yang melihat gajah di depan matanya. Pasalnya, Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Riau tempatnya mengajar tidak sebesar ITS. ”Memang sangat jauh perbedaannya dengan di Riau,” imbuhnya meyakinkan.

Usut punya usut, mereka adalah para dosen yang mengikuti program dosen magang yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Sebanyak 150 dosen muda lulusan S1 dari seluruh Indonesia mengikuti program yang telah digelar tahunan sejak 2005 tersebut. ”Kami di ITS, lainnya tersebar di 10 perguruan tinggi besar selain ITS,” jelas Sunaryo lagi.

Mereka yang magang tersebut memang bukan dari perguran tinggi besar. Mereka berasal dari perguruan tinggi baru di berbagai daerah. Namun, mereka membawa misi yang mulia untuk institusinya. Selepas belajar tentang pengelolaan perguruan tinggi di ITS, mereka diharapkan mampu membesarkan kampusnya.

Selama 5 bulan, mereka belajar hal yang berbeda dari hari ke hari. Mulai dari rektorat, hingga organisasi mahasiswa di ITS pun turut dipelajari. Tidak ada organisasi yang luput untuk dipelajari. "Kita juga belajar BEM ITS itu seperti apa," tambahnya.

Sunaryo misalnya, ia sangat tertarik dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) milik ITS. Hal tersebut membuat LPPM menjadi prioritasnya yang ingin ia kembangkan ketika kembali ke kampusnya. ”Pusat studinya itu lho, sudah sangat maju,” lanjutnya.

Selain itu, mereka pun belajar ke jurusan yang diampunya masing-masing. Kebanyakan, mereka berasal dari Jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Sementara, lainnya menyebar di Jurusan Teknik Mesin, Teknik Sipil, serta Perencanaan Wilayah dan Kota.

Uniknya, selepas magang ini tidak sedikit dari mereka yang ingin melanjutkan pendidikan S2 di ITS. Tidak hanya belajar tentang pengelolaannya, mereka pun diwajibkan membuat sebuah proposal penelitian tentang bidang ilmu masing-masing. Penelitian tersebut, akan dibimbing oleh dosen ITS.

Hal yang cukup disayangkan, ITS baru pertama kali menerima dosen magang yang belajar tentang tata cara pengelolaan perguruan tinggi. Sehingga, terdapat beberapa badan di ITS yang tidak siap, bahkan tidak mengerti perihal kedatangan mereka. ”Kita pernah ke Gedung Pusat Robotika malah diajak muter-muter saja,” tukas Sunaryo lagi.

Awal Agustus nanti, usai sudah penjelajahan yang mereka lakukan. Setelah itu, 150 dosen dari berbagai perguruan tinggi tersebut dikumpulkan di Bali. Untuk mempresentasikan ilmu yang telah didapat. "Habis itu, sudah berpisah dan memulai tanggung jawab besar di kampus," tuturnya.

Sunaryo turut berharap, agar ITS dapat mensosialisasikan kegiatan dosen magang tersebut kepada seluruh sivitas. Sehingga setiap unit dapat menata jadwal dan penjelasan lebih baik lagi. (fin/nir)

Berita Terkait