Mulai dari pengembangan karakter sampai perilaku bisnis menjadi materi yang diberikan kepada para peserta. ITS siap mewadahi minat bisnis para wirausahawan muda yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya. Kerja sama dengan SmartFM dan Telkomsel disepakati untuk memfasilitasi mereka.
”Karakter menjadi fondasi awal seseorang dalam memulai karir sebagai seorang businessman,” tutur Andry Lesmono ST CBC, direktur dari Power Character, membuka sesi awal. Pola pikir, kemampuan berkomunikasi, dan perilaku adalah pertimbangan karakter seseorang dalam memulai suatu usaha.
Metode penentuan karakter yang diterapkan Andry sangat menarik perhatian peserta. Para peserta diajak mengenali warna karakter mereka dengan kelebihan dan titik kritisnya masing-masing. ”Tapi ingat, yang terpenting adalah merespon kelebihan dan titik kritis tersebut dengan cara yang benar,” tandasnya.
Lebih jauh, Ir Elly Agustiani M Eng dari Inkubator Model Industri Kreatif ITS memaparkan tahapan inkubasi usaha para wirausahawan. ”Tahap inkubasi dimulai dari pengembangan ide bisnis, pembinaan, hingga akses pasar dan pendanaan,” jelas Elly. Ia menjelaskan, para peserta yang dibina berkesempatan mengikuti Focus Group Discussion (FCD), sebagai media belajar dan membangun jaringan dalam berbisnis.
ITS sekaligus memperkenalkan Unit Inkubator Pusat Bisnis Teknologi dan Industri Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PBTI LPPM) ITS. Sampai saat ini, lembaga ini mewadahi minat bisnis mahasiswa, alumni, bahkan dosen-dosen di ITS. Tujuannya utamanya untuk menggalakkan pertumbuhan bisnis mandiri sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
Elly menuturkan bahwa berbagai program pelatihan dan pembinaan diharapkan mampu melatih soft skill dan hard skill. Selain itu perlu ditanamkan prinsip cleaner production oleh setiap wirausahawan. ”Hal tersebut diwujudkan dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen mutu,” terang dosen D3 Teknik Kimia ITS ini.
Pencapaian anak binaan unit inkubator ITS juga bisa dibilang luar biasa. Banyak tenant (anak binaan, red) dari ITS mampu mengembangkan usahanya dengan modal yang besar. Ir Latip Sunarno, dari pihak panitia, menjelaskan, FRIZ, brand minyak angin soft-teraphy, telah mendapat kucuran dana hingga Rp 26 juta. Dana tersebut diterima dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) beberapa waktu lalu.
Melalui kegiatan ini, ITS mengajak kalangan umum untuk bergabung mengembangkan bisnis mereka. Tidak menutup kemungkinan, mereka yang bergabung juga mendapatkan kucuran dana dari Dikti sebagai modal usaha. ”Tenant dari kalangan mahasiswa ITS sudah banyak yang mengajukan proposal dana dan diterima,” imbuh Latip.
Dalam jangka panjang, kerjasama ITS dengan pihak SmartFM dan Telkomsel akan memperluas jangkauannya. ”Target kami adalah mampu melahirkan wirausahawan-wirausahawan baru, khususnya untuk daerah Surabaya,” tutup Elly. (ken/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung