Ratusan lembar poster tampak terpajang rapi di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mewakili tiap tim, poster tersebut siap untuk dinilai. Begitu juga dengan poster peserta kontingen ITS. Hal tersebut membuat mereka kembali merapatkan barisan.

Sudah menjadi ketentuan bahwa poster merupakan elemen penting dalam Pimnas. Peserta pun wajib menyajikan produk yang dihasilkan. Baik dalam bentuk skala penuh, miniatur, ataupun berupa animasi video dan komputer.

Tidak hanya dipamerkan, peserta juga harus mempresentasikan di depan juri khusus untuk dinilai. Penilaian akan dilakukan Kamis (11/7). Dalam penilaiannya, poster memiliki bobot 20 persen.

Menurut panduan, bobot tertinggi sebanyak 40 poin akan dilihat dari segi substansi, kreativitas, inovasi, dan kebermanfaatan. Selain itu, ketelitian dan daya tarik dalam penyajian poster juga tak luput dari perhatikan.

Jika menengok persiapan dari peserta kontingen ITS, mereka mengaku telah menghias poster. Mulai dari kondisi poster hingga sajian produk, mereka hias sedemikian rupa agar tampil memukau di depan juri. Beberapa ornamen sederhana pun turut mewarnai semarak poster tiap tim kontingen ITS.

Berbeda dengan yang lain, efek 3D ditambahkan dalam poster Urban Toy Recycle (Uratory). PKM bidang Kewirausahaan (PKMK) milik mahasiswa Jurusan Desain Produk ini mampu menarik perhatian pengunjung. Dengan paduan warna yang sesuai, isi poster tampak hidup.

Beberapa peserta mengaku tidak terlalu sulit dalam persiapan pembuatan poster. ”Selama camp, kami juga dibimbing untuk bisa menampilkan poster yang terbaik,” ungkap Heri Rosyidi, salah satu peserta dari ITS. Mereka dibimbing oleh tujuh mahasiswa Jurusan Desain Produk yang tergabung dalam tim poster.

”Yang penting dapat memikat selera pembaca untuk mengetahui isi poster lebih dalam. Itu jelas bergantung pada tampilan poster yang disuguhkan,” ujar R Eka Rizkiantoo SSn MDs, koordinator Tim Poster. Hal tersebut kembali menaruh harapan untuk merebut piala bergilir Pimnas, Adikarta Kertawijaya. (lik/esy)