ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 Juli 2012, 10:07

Bantu Atasi Masalah Integrasi Rantai Pasok

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

SCM merupakan distribusi perusahaan mulai dari bahan baku yang didapatkan dari supplier, hingga distribusi kepada pelanggan. Dalam pelaksanaannya, membutuhkan integrasi dari supplier, distributor, dan lainnya. ”Kalau ada yang mati satu lini saja, semuanya tidak bisa jalan,” ujar Dr Imam Baihaqi, ketua pelaksana.

Sejak 13 tahun yang lalu, TI sudah mulai mengkaji isu tentang permasalahan integrasi SCM. Namun, meski telah dikaji sejak lama, dalam penerapannya masih muncul banyak permasalahan di dalamnya. ”Di sini akan dibahas bagaimana agar SCM dapat terintegrasi,” jelasnya.

Dalam SCM, proses yang paling penting adalah pengiriman produk kepada pelanggan. Yohannes Ferianto, pemateri dari Toyota Indonesia mengatakan, di perusahaannya, pelanggan dianggap sebagai seorang raja. Sementara bagian pengiriman barang adalah hal yang paling sensitif karena bersentuhan secara langsung dengan pelanggan. ”Keakuratan dan ketepatan waktu pengiriman kepada pelangganlah yang paling penting,” jelasnya.

Selain itu, pengintegrasian misi antar pegawai pun harus diperhatikan. Yohannes menyebutkan, salah satu hal yang menuntun kesuksesan Toyota dalam Integrasi SCM adalah sinkronisasi semua orang yang terlibat di dalam perusahaan. ”Di Toyota, kami punya sejarah yang panjang, yang membuat orang di dalamnya ingin selalu membuat perubahan,” tuturnya.

Para peserta seminar adalah para punggawa SCM perusahaan-perusahaan besar. Yohannes mengatakan, setelah dari seminar ini ia ingin membandingkan metode SCM yang dilakukan perusahaan lain dengan yang diterapkan di Toyota. Begitu pula para peserta, ia berharap mereka dapat membandingkan dengan sistem di perusahaannya, dan ada perubahan yang lebih baik. ”Setiap perusahaan punya sistemnya masing-masing,” tuturnya.

Hal serupa disampaikan oleh Amir Fauzi, salah satu peserta yang berasal dari perusahaan Packaging Film. Dari diskusi dan materi yang ia dapat dalam seminar, ia akan meneliti apa yang belum diaplikasikan di perusahaannya. Kemudian, ia bisa mendiskusikan metode baru tersebut dengan manajemen perusahaannya. ”Karena, kadang teori yang ada tidak bisa langsung diaplikasikan, harus dikaji dulu,” ujar pegawai bagian warehouse ini. (fin/nir)

Berita Terkait