ITS patut berbangga, pasalnya, tim MC ITS yang diberangkatkan ini tidak hanya satu-satunya tim dari Indonesia yang mengikuti kompetisi tingkat dunia tersebut. Namun, juga merupakan satu-satunya tim dari Asia-Pasifik. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 16 negara Eropa dan Amerika pun menjadi lawan mereka. ”Lawan yang cukup unggul dari Irlandia dan Inggris,” ujar Rikki Setiadi, Ketua Tim MC.
Rikki menambahkan, secara fisik, proporsi tubuh anggota tim MC memang relatif lebih kecil dibanding pemuda luar negeri. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tim MC. Ditambah lagi dengan persoalan adaptasi lingkungan yang tidak sedikit. ”Tapi, kami punya mental yang kuat,” tandasnya.
Tahun ini, terdapat 13 kategori lomba yang diperebutkan gelarnya dalam kompetisi. Tak main-main, tim MC mengikuti seluruh kategori tersebut. Antara lain Jack Stay Transfer, L’esprit, Rowing Race, Slallom, Sailing Race, Sails and Oars, Navigation, Rope Work, Captain Gig’s, dan Man Overboard.
Dari 13 kategori itu, tim MC menargetkan kemenangan dalam dua kategori. Yakni Captain Gig’s dan Jack Stay Transfer, serta menggondol Thropy Spirit of The Atlantic. Tidak hanya itu, piala juara umum, Lancelee Le Trophy pun tak luput menjadi target kemenangan.
Selain berlaga dalam hal mendayung, tim MC juga membawa misi budaya ke Irlandia. Mereka telah mempersiapkan sebuah sajian tari sajojo dari Papua khusus untuk sesi Entertainment Show.
Prof Ir Daniel M Rosyid PhD, pembina tim MC mengatakan bahwa perlombaan tersebut tidak lain juga untuk membangun persahabatan Indonesia dengan negara lain. Sehingga, tidak hanya mewakili ITS, tim MC akan dipertemukan terlebih dahulu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng.
Pelepasan kali ini ditandai dengan penyerahan dayung oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, kepada Ketua Tim MC. Tri Yogi pun berpesan agar mereka tidak lupa dengan kodrat pendidikan, yakni proses yang sebaik-baiknya. "Kalian harus siap menang," ujarnya.
Kala itu, tidak hanya para anggota tim yang deg-deg-an lantaran berjuang di negeri orang. Dalam pelepasan kontingen itu, para orang tua mahasiswa yang turut diundang pun cemas bercampur bangga. Aliyah Sumadi, misalnya. Ibu dari M Alfarizal, salah satu anggota tim ini tampak senang mengantar kepergian putra keduanya.
Wanita asal Jombang ini berkata, putranya telah latihan terus menerus sejak satu tahun lalu. Dan saat ini adalah puncak perjuangannya. ”Meskipun kuliahnya di jurusan Teknik Sipil agak terganggu, tapi tetap bisa sejalan,” ujarnya sambil tersenyum bangga. (fin/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung