Jika menilik tahun sebelumnya, ITS dianggap tidak kompak dibanding perguruan tinggi lain. Begitu yang dikatakan Dr Dra Ismaini Zain Msi, tim juri perhelatan ilmiah itu. Penilaian itu keluar setelah mengetahui antara kontingen ITS kurang mengenal peserta satu sama lain.
”Ini yang menyebabkan presentasi kalian biasa aja, orang yel-yel aja nggak semangat begini,” tegas salah satu tim juri Pimnas XXV ini. Seakan mendapat tamparan, seluruh peserta spontan merubah gaya mereka menjadi garang dalam menyerukan yel-yel. Dipimpin oleh Iwan Perdana Putra, peserta menjadi semangat meneriakkannya.
Sontak ruang pertemuan yang dinamai Hercules itu gaduh oleh suara lantang peserta. Lirik sederhana yang menirukan lagu anak-anak itu diharapkan mampu menambah semangat mereka di malam penganugerahan, Kamis (12/7) mendatang. ”Kalau bisa, kita robohkan Gedung UMY,” ungkap mahasiswa Jurusan Transportasi Laut ini.
Iwan menjelaskan, ia dan panitia telah menyiapkan enam lagu untuk yel-yel ITS. Keseluruhannya tercantum dalam buku Panduan Pimnas XXV ITS untuk memudahkan peserta mengahafalkan lirik. ”Lirik itu akan kami tuliskan di kertas karton besar agar semua bisa mengikuti,” jelasnya dengan antusias.
Menariknya lagi, satu drum tomtom dibawa langsung dari Surabaya. Alat musik itu sengaja dibawa untuk mengiringi yel-yel ITS. Iwan menjelaskan bahwa hal itu bisa dijadikan sebagai identitas ITS yang berhasil mengirimkan tim terbanyak dalam ajang keilmiahan mahasiswa ini. (lik/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung