Selisih angka yang tipis antara SA 7 dan Garuda ITB pada race pertama sempat membuat tim cemas. Pasalnya, torehan hasil 192 km per liter dari Garuda belum dapat dilewati oleh Tim ITS hingga race kedua. Namun, setelah diperiksa ulang, terjadi kesalahan dalam perhitungan konsumsi bahan bakar.
Kesalahan perhitungan pada race pertama tersebut sempat membuat tim bingung. Setelah dihitung ulang, hasil positif berhasil ditorehkan. Ketidaksesuian bacaan mile gauge dan pengamatan tim Shell tersebut sempat menuai kontroversi.
”Ternyata pada race pertama terjadi kesalahan perhitungan,” jelas Dr Ir Bambang Pramujati M Sc Eng Ph D. Hasil positif pada race kedua ternyata berlanjut pada race ketiga. Kedua race yang dilaksanakan pada satu hari yang sama tersebut mengantar SA 7 ke puncak klasemen sementara.
Hasil sementara menunjukkan, SA 7 unggul dengan perolehan 161 km per liter. Disusul dengan Garuda ITB dengan nilai 142 km per liter. Hasil akhir ini didapatkan dari perolehan race ketiga pada Kamis lalu.
Tim ITS berharap, inkonsistensi yang sempat terjadi tidak terulang lagi. Yang terpenting, harap mereka, tidak terjadi pada kategori lain selain urban concept bahan bakar Fatty Acid Methyl Ester (FAME). ”Kami pasti memberikan usaha terbaik pada dua race terakhir,” tutup Bambang. (ken/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung