ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 Juni 2012, 10:06

Bangun Desa, Rangkul Pemuda Jatim

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Malam yang dingin di kota kebanggan Bung Karno lamat-lamat menghangat di tengah diskusi yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Diawali dengan trigger penyemangat yang diciptakan oleh Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, salah satu kurator Kuliah Bung Karno, diskusi ini pun digelar. "Pemuda harus mengabdi, membangun desa dan teknologi berdasar pada bidang ilmunya masing-masing," ujarnya.

Daniel menambahkan, bangsa Indonesia saat ini tengah mengalami kemunduran dalam segala hal. Bahkan, Prof Dr Ir Sulistijono DEA, kurator lainnya, menyebutkan pentingnya sosok pemuda dalam mengembalikan kejayaan. "Bukan kami para tetua yang bisa menyelamatkan bangsa ini, tapi kalian, pada tahun 2045 nantinya," katanya penuh semangat.

Selanjutnya, Aris Sofyan ST, mantan Presiden BEM ITS yang didapuk menjadi moderator, melanjutkan diskusi. Dalam diskusi tersebut, dibahas mengenai pengabdian masyarakat oleh pemuda. Menurutnya, pengabdian dapat dilakukan dalam bentuk apapun, salah satunya adalah Djahe. Sebuah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian masyarakat yang menginspirasinya.

Djahe, sebuah langkah sederhana mahasiswa ITS untuk memberdayakan ibu-ibu keputih tegal dalam mengembangkan ketrampilannya membuat jahe bubuk. Mereka membantu melakukan diversifikasi produk dan pemasaran agar harga jahe bubuk cenderung tinggi.

Tak hanya itu, beberapa program kerja yang di bawahi Kementerian Sosial dan Masyarakat (Sosmas) BEM ITS juga turut menunjukkan pengabdian pemuda. Misalnya saja, pembangunan lingkungan pedesaan yang mengedepankan teknologi.

Mereka melakukan pengabdian tersebut secara kontinu, dengan terstruktur dan terencana. "Inisiasi awalnya, kita hanya mendekati dan mengenal lingkungan mereka," tutur Ach Farid Wadjdi, menteri Sosmas BEM ITS.

Terselenggaranya acara ini tak lepas dari kerjasama beberapa pihak. Yakni, ITS, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Perpustakaan Proklamator Bung Karno serta Universitas Islam Balitar (UNISBA). (fin/esy)

Berita Terkait