Tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran mereka untuk menjadi duta Google. Pasalnya, sebelum ini tidak pernah ada pengumuman mengenai open recruitment menjadi anggota salah satu search engine nomer satu di dunia tersebut. ”Ini yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara,” terang Andre, satu-satunya mahasiswa angkatan 2009 yang terpilih sebagai duta Google.
Andre melanjutkan, untuk proses pendaftarannya sendiri tidak begitu rumit. Mereka hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh pihak Google, kemudian mengirimnya via online. Tidak ada yang istimewa. ”Kami sebenarnya juga bingung kenapa bisa lolos,” paparnya.
Kebingungan yang dialami Andre dan kawan-kawannya terbilang wajar. Pasalnya, tak ada transparansi yang jelas mengenai kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota duta Google sendiri. ”Mungkin nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif, red), prestasi, atau keaktifan dalam organisasi,” tebak Firman, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika angkatan 2010.
Lebih dari itu, Firman sendiri meyakini, kemampuan berbahasa Inggris menjadi faktor pertimbangan utama dalam seleksi. Sebab, hal tersebut sangat dibutuhkan untuk perantara komunikasi sesama duta Google di seluruh dunia.
Berbeda dengan Firman, Qotrun lebih berani berspekulasi bahwa terpilihnya mereka sebagai duta Google berdasarkan kuantitas pemanfaatan produk Google. Hal ini diperkuat fakta bahwa empat dari lima mahasiswa tersebut adalah pengguna setia produk Google. ”Selain Aldi, kami berempat adalah pengguna Android,” tuturnya.
Sedangkan tugas mereka sebagai duta Google sendiri, masih belum jelas. Hal tersebut baru akan diketahui setelah mereka pulang dari Singapura Juli mendatang. ”Yang pasti, kami akan menjadi orang pertama jika Google masuk ITS,” tambah Nada.
Untuk fasilitas yang diberikan, Google benar-benar membuat para duta mereka tidak akan pernah menyesal telah bergabung. Selain mendapat kesempatan menjadi orang pertama yang mencicipi produk terbaru Google, mereka juga berkesempatan magang di Google. ”Kami juga akan mendapat pelatihan leadership, komunikasi, dan teknik,” jelas mahasiswi asal Jawa Tengah.
Hani juga berharap, nantinya lebih banyak lagi mahasiswa ITS yang bekerja sama dengan instansi asing seperti ini. Sebab, hal tersebut akan menambah nilai jual dari mahasiswa ITS sendiri. ”Semakin banyak relasi, semakin besar pula peluang untuk sukses,” pungkasnya. (ali/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung