Dalam bidang teknologi, ada pembicara Trio Adiono dan Muhammad Nur Yuniarto. Masing-masing bercerita mengenai perjalanan mengembangkan karya-karya inovasi yang mendunia. Dua-duanya memulai karyanya dari titik nol.
Nur kini bisa bangga atas IQUTech-e yang menjadi motor penggerak mobil kebanggaan ITS, Sapu Angin. Karya teknologi ini menjadi kunci utama keberhasilan tim di Shell Eco Marathon di Sepang, Malaysia, tahun lalu. ”Padahal, dulu Sapu Angin dimulai saat belum ada orang yang tahu mengenai ITS,” paparnya lugas. Ketika Sapu Angin berlaga di tingkat internasional untuk pertama kalinya, masih banyak orang yang tidak tahu di mana letak kota asalnya, Surabaya.
Sementara Trio, dosen dan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), telah lama bercita-cita besar untuk menghasilkan produk microchip asli Indonesia. ”Bukan hanya dibuat di Indonesia, tetapi juga oleh orang Indonesia,” ujarnya. Tantangan besar menghadangnya, terutama karena resource belajar dalam negeri mengenai teknologi tersebut tidak ada.
Untuk itu, ia harus menggali ilmu di Fukuoka, Jepang. Bersama anak-anaknya, kehidupan serba sederhana harus mereka jalani. Kini, microchip yang dikembangkannya telah turut berperan dalam teknologi WiMax. Puluhan orang yang bekerja di PT Xirka Silicon Technology miliknya, semuanya asli Indonesia.
Sosok M Arief Budiman muncul dari tengah-tengah penonton sebagai pembicara kedua. Pendiri konsultan desain Petakumpet ini belum pernah sekalipun melamar kerja. ”Setiap hari saya bangun dan berkata pada diri sendiri bahwa ini adalah hari terakhir saya di dunia,” tegasnya. Pemikiran itu menjadi dorongan untuk selalu melaksanakan usaha-usaha terbaiknya. Seperti halnya orang-orang yang menjadi idolanya, yaitu Jose Mourinho, Soekarno, Mahatma Gandhi, Dahlan Iskan dan Steve Jobs.
Fadjar Hutomo juga berbicara mengenai perjalanan karirnya. Awalnya tak berniat berkecimpung dalam dunia Teknik Industri, ia menemukan dirinya ‘tersesat’ dalam bisnis finansial syariah pasca kuliah. ”Saya tersesat ke jalan yang benar,” akunya. Melalui usahanya, Fadjar kini membantu berbagai pihak dalam mengatur finansial mereka sesuai dengan ketentuan agama Islam.
Pengarang seri buku The Naked Traveler, Trinity, punya cerita yang hampir serupa. Bosan dengan rutinitas pekerjaan di kantor, ia pun memutuskan untuk menjadi pengarang dunia travel secara full-time.
Kini, ia bisa menikmati pekerjaannya di beberapa ‘kantor’ yang berbeda. Bisa di pantai di Raja Ampat, di pegunungan salju Korea, atau bahkan di sebuah hotel berbintang tujuh di Dubai. ”Orang-orang yang mengikuti passion-nya pasti bisa mengubah hidupnya sesuai yang diinginkan,” ucapnya.
Cerita mengenai passion yang hampir tak ada hubungannya dengan karir dipaparkan dengan menarik oleh Gamantyo Hendrantoro. Profesor termuda di ITS ini punya hobi yang unik, yaitu mendengarkan musik-musik yang bersifat progressive, atau eksperimental. Penggemar The Beatles dan Kua Etnika ini mengoleksi berbagai album unik dari seluruh dunia. Mulai dari yang bersifat poliritmik, hingga yang menggabungkan beberapa jenis musik berbeda dalam satu lagu.
Pembicara termuda, Lisana Shidqina, tampil pada urutan keempat. Ia mengawali dengan sebuah dialog dari ceritanya yang memenangkan sebuah penghargaan di Australia. Mahasiswa Arsitektur ITS ini bercerita bagaimana sisi-sisi kehidupan di negeri kanguru tersebut mendorongnya untuk menulis. Passion-nya itu kini telah mengantarkannya kepada berbagai hal. Seperti kesempatan mengunjungi negeri Jepang dan mendalami riset mengenai mangrove sebagai unsur arsitektur biomaterial.
Aneka topik tersebut tentunya menimbulkan ide maupun pertanyaan-pertanyaan yang berbeda di benak setiap peserta. Akhmad Guntar, host acara menyatakan bahwa hal tersebut justru sesuatu yang sangat baik. ”Kualitas belajar kita ditentukan oleh pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan,” paparnya. Ia berharap TEDx ITS bisa menginspirasi seluruh pengunjung untuk menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik lagi. (lis/izz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung