Berbcara tentang mimpi, Trinity menyebutkan bahwa ia hidup dalam mimpinya. Bagaimana tidak, tempatnya ngantor bukan dalam ruangan ber-AC dengan meja kerja di tengahnya. Namun, dimana saja tempat ia travelling, itulah yang ia sebut sebagai kantor. ”Karena travelling dan menulis adalah passion saya,” jelas peraih gelar Indonesia Leading Travel Writer pada tahun 2010 ini.

Menurutnya, setiap orang memiliki passionnya masing-masing. Dan untuk dapat mengetahuinya maka harus mengenal diri sendiri secara mendalam. Trinity pun kemudian berbagi tentang apakah passion itu dan bagaimana cara meraihnya.

Sembari bercerita, Trinity mulai mencari passion-nya dengan hobinya yaitu jalan-jalan. Namun, kemudian ia berpikir ulang. Hanya jalan-jalan saja tidak dapat memberinya penghasilan. Ia akhirnya menemukan passion-nya yang lain, yakni menggabungkan travelling dan menulis. ”Se-passion apapun, kita harus memikirkan bagaimana bisa mendapatkan uang dari passion itu,” selorohnya disambut tepukan meriah dari penonton.

Berbeda dengan Trinity yang menuangkan inspirasinya lewat buku. M Arief Budiman punya cara lain dalam menyalurkan passion-nya. Di awal pembicaraan singkatnya, ia menyebutkan sosok-sosok pemimpin yang menginspirasinya. ”Karena saya orangnya suka bertanya pada orang yang lebih dahulu tahu daripada saya,” jelasnya.

Arief selalu menginginkan sesuatu yang berbeda. Ia menilik sosok Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan. Dalam kesempatan ini, Arief memuji keberanian Dahlan dalam merubah sistem, berbuat berbeda dan menginspirasi. Di sisi lain ia juga menyebutkan salah satu ciri orang Indonesia yang cenderung menasehati orang-orang yang nyleneh agar berjalan di jalan yang aman saja.

Meski begitu, Arief mengakui bahwa jalan untuk melakoni passion tidak selalu sempurna. Bahkan hampir tidak pernah sempurna. Namun Arief meyakini, sempurna itu bisa didapatkan sambil berjalan. Hingga akhirnya Arief dapat menelurkan sebuah perusahaan kreatif yang telah mendapat penghargaan selama tujuh tahun sebagai The Most Creative Agency di Pinastika Festival.

Musik Rock dan Riset
Passion Prof Ir Gamantyo Hendrantoro PhD jauh lebih unik lagi. Dua dunia menyatu menjadi satu dalam dirinya. Ini tentang riset penelitian dan musik rock progressive yang tak pernah terpisah dari seorang Gamantyo. Dua-duanya adalah hobi yang dilakoninya sejak masih SMA hingga saat ini.

Bahkan sosok guru besar termuda ITS ini mengenakan kaos bertema rock saat menyampaikan passion-nya itu. Koleksinya dan pengetahuannya tentang musik rock tidak bisa diragukan lagi. ”Tapi saya berbagi tentang ilmu rock progressive di facebook kok kurang mendapat apresiasi ya,” guraunya sambil menunjukkan postingannya di jejaring sosial. (fin/fz)