Pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa, menjadi semboyan tersendiri bagi pria ini. Tak ayal dirinya berusaha untuk selalu bermanfaat, terutama bagi mahasiswa. Selama delapan tahun perjalanan karirnya di Sub Bagian Pengolahan Data dan Administrasi Pendidikan, ia sudah mampu menghasilkan ide-ide baru dalam bidangnya.
Sebut saja, tiga program yang dijadikan bahan makalah dalam seleksi Tenaga Akademik Berprestasi Nasional 2012 tersebut. Hal itu meliputi Reporting, Early Warning System (EWS), dan Evaluasi Masa Studi (EMS). ”Walau sebenarnya Reporting dan EMS sudah ada sebelumnya, tapi ide ini mampu memberikan nilai efisien dan lebih mudah,” tutur pria yang biasa disapa Mudji itu.
EWS merupakan hal yang pertama diaplikasikan di ITS. Sistem kerjanya untuk memberikan rambu-rambu peringatan dini bagi mahasiswa yang memasuki kawasan tidak aman. Dalam artian mereka yang dinyatakan potensial terkena drop out (DO), nilai kelulusan Sistem Kredit Semester (SKS), atau yang melanggar peraturan akademik ITS.
Ia menjelaskan, EWS ini hanya bisa diakses mahasiswa di Sistem Informasi (SIM) Akademik. Selain itu, orang tua mahasiswa tersebut akan mendapat informasinya melalui surat. Pemberian EWS ini dilakukan pada awal semester dengan melihat pertimbangan semester sebelumnya. Hal itu merupakan upaya agar mahasiswa termotivasi terus bekerja keras sebelum terjadinya hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini DO.
Akan tetapi, dirinya merasa masih ada kekurangan dalam sistem tersebut. Salah satunya adalah surat yang sering kali tidak terkirim kepada orang tua mahasiswa. Hal itu dikarenakan banyak di antara alamat-alamat rumah yang sudah tidak valid. Sehingga muncul gagasan untuk merubahnya melalui Short Message Service (SMS). Itu pun setelah melihat eksistensi teknologi komunikasi yang berkembang di masyarakat tanpa melihat kalangan.
Gagasan ini merujuk pada beberapa kejadian yang lalu. Pasalnya, banyak orangtua yang mengeluhkan dengan datangnya surat yang tidak diduga, ternyata berisi surat surat DO. ”Oleh karenanya saya ingin agar kasus DO itu bisa diminimalisir,” harap pria pengguna setia kereta api tersebut.
Dua lainnya merupakan hal yang pernah ada. Ia hanya memberikan sentuhan ide untuk lebih memudahkan pekerjaannya itu. Seperti halnya Reporting, ia mencoba mengkonversikan penggunaan kertas dengan compact disc (cd) maupun website. Reporting yang saat ini berupa data-data angka tersebut akan diolahnya dalam bentuk grafik agar lebih jelas ketika ditampilkan. Sedangkan EMS dioperasikan dengan merubah sistem aplikasinya dari Microsoft Access menjadi Hypertext Preprocessor (PHP) dan Structured Query Language (SQL).
Namun demikian, Mudji menjelaskan bahwa keberhasilan menjadi wakil dari ITS di ajang nasional tersebut hanyalah sebagai akibat. ”Intinya jangan takut berinovasi untuk tujuan mulia,” pungkas administrator situs www.integra.its.ac.id itu. (qly/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan