"Tahun ini, jatah Bidik Misi di ITS memang meningkat, tapi mencari mahasiswa yang miskin dan berprestasi itu tidak mudah," kata Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA di Surabaya, Rabu.
Untuk menjamin ketepatan sasaran program Bidik Misi, kata Guru Besar Teknik Mesin itu, ITS telah membentuk tim yang terdiri dari dekan, ketua jurusan, dosen, dan mahasiswa untuk melakukan verifikasi dan visitasi.
"Yang jelas, jumlah mahasiswa baru program Bidik Misi yang naik itu memberi kesempatan besar untuk dapat melanjutkan studi secara gratis di ITS. Jangan khawatir akan biaya hidup dan akomodasi, karena pemerintah sudah menyediakan," katanya.
Bidik Misi Unair
Secara terpisah, Direktur Kemahasiswaan Unair Prof Imam Mustofa menegaskan bahwa Bidik Misi sebenarnya berawal dari ide Unair yang memberlakukan beasiswa total bagi mahasiswa miskin sejak tahun 2009.
"Tahun 2009 itu, kami membebaskan biaya studi bagi 35 mahasiswa miskin dan berprestasi, tapi sejak tahun 2010 dijadikan program nasional oleh pemerintah dan Unair pada tahun itu diberi jatah 500 mahasiswa miskin," katanya.
Jatah itu meningkat dari tahun ke tahun, karena Unair menerima jatah tahun 2011 sebanyak 750 mahasiswa miskin dan tahun 2012 meningkat menjadi 850 mahasiswa miskin.
Untuk mendaftar, katanya, calon mahasiswa miskin bisa mendaftar lewat jalur undangan (SNMPTN undangan) dan bila tidak diterima juga bisa mendaftar lewat jalur ujian tulis (SNMPTN tulis).
(E011/M026)
Editor: Desy Saputra
Surabaya, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi usulan bangunan ramah lingkungan
Kampus ITS, Opini — Hari Raya Natal merupakan perayaan keagamaan umat Kristiani yang setiap tahunnya dirayakan sebagai momen refleksi
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin