ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
11 Juni 2012, 08:06

Sulap Pasir Besi, Raih Gelar Doktor

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ini, teknologi siluman (stealth technology) banyak digunakan pada badan pesawat terbang atau kapal untuk keperluan militer. Penggunaan Radar Absorber Materials (RAM) yang mampu mengaburkan gelombang radar pun dijual dengan harga yang mahal.

Dalam disertasinya, Mashuri mengunakan metode kopresipitasi dalam pembuatan RAM. Yakni, sebuah metode sintesis senyawa anorganik dengan cara pengendapan lebih dari satu substansi. Dengan metode tersebut, ia menyulap pasir besi menjadi RAM dengan harga yang relatif jauh lebih murah.

”Indonesia punya banyak sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Mashuri. Hal itu menjadi alasan utamanya memanfaatkan sumber daya alam lokal yang ada. Sebab, diketahui kandungan besi oksida dalam pasir besi menyimpan potensi teknologi tinggi. Partikel nano besi oksida (NiZnferit) inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai RAM.

Selain inovatif, teknologi RAM hasil penelitian dosen Jurusan Fisika ini ternyata juga sangat memuaskan. Berdasarkan hasil pengujian, RAM buatan Mashuri memiliki Reflection Loss tidak lebih dari -20 desibel. Artinya, RAM ini mampu menyerap gelombang radar hingga 99 persen tanpa dipantulkan kembali. Pengukuran ini dilakukan di Jepang menggunakan Vector Network Analyzer (VNA).

Secara khusus, Mashuri memilih pasir besi Lumajang. Ketersediaan yang melimpah dan harga yang murah menjadi pertimbangan utama. Setiap 10 gram pasir dapat dijual seharga Rp 1,8 juta setelah diproses menjadi besi oksida. ”Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat juga dapat ditingkatkan,” tambah pria kelahiran Magetan ini.

Prof Dr Suasmoro DEA yang secara resmi mengukuhkan gelar doktor Mashuri mengaku bangga dengan karya mahasiswa ITS. Predikat lulus dengan pujian semakin mempertegas kesungguhan Mashuri dalam menyelesaikan tugas akhirnya.

”Saya mengharapkan kerjasama dari teman-teman teknik untuk pengembangan riset ini,” jelas Mashuri. Hal ini dibutuhkan dalam pemasangan RAM ini pada badan pesawat. Lewat kerjasama yang sinergis, ITS juga dapat menciptakan kemandirian teknologi alutsista nasional dengan dukungan dari pemerintah, terutama kementerian pertahanan. (ken/esy)

Berita Terkait