ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
10 Juni 2012, 18:06

Bakti Sosiopreneur Unik Bersama DPR

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelaksanaan bakti sosial kepada panti asuhan umumnya dilakukan dengan membagikan sembako atau uang. D3teksi ingin memberikan sesuatu yang beda lewat DPR, salah satu sub kegiatan ITS Manyar Mengajar.

Daya tarik terbesarnya tentunya keberanian untuk menggabungkan unsur sosiopreneur yang diterapkan kepada sekitar 30 anak Sekolah Dasar (SD) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Pasalnya, kewirausahaan memerlukan kerincian yang sangat tinggi. ”Jika di kewirausahaan cuma membuat saja itu gampang, tapi tidak seperti itu kenyataannya perlu ada pemasaran pula,” tutur Yudi Arif Santoso, ketua panitia.

Objek keterampilannya berupa membuat kerajinan tangan dari kain flanel. Kreativitas dari peserta pun dilibatkan dalam merangkai kain flanel. Dengan menggunakan alat bantu gunting, spidol, lem batang, dan lilin, mereka mampu membuat benda seperti potongan roti ataupun nama mereka sendiri dengan campuran warna-warni kain flanel. Selain itu, peserta pun diberikan materi seputar motivasi diri. Terutama dalam aplikasi keterampilan, pameran dan pemasaran keterampilan yang sudah dibuat.

Mereka turut dibantu juga oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Workshop of Entrepreneur and Technology (WE&T) ITS. Dalam membuatnya pun peserta diarahkan untuk berkelompok dan membuat sesuai kreasi mereka. ”Kami memberikan modul pembuatan agar memudahkan mereka,” ungkap Yudi.

Memilih anak-anak dan panti asuhan berdasarkan pada target tersendiri. Banyak alasan yang mendasari pengadaan kegiatan pengabdian masyarakat itu. Seperti halnya kondisi ekonomi Indonesia yang bisa meningkat seiring bertambahnya jumlah wirausahawan dalam negeri. Yudi berharap para peserta kegiatannya dapat menjadi investasi bangsa.

Hal lain dirasakan oleh Annisa, siswi kelas enam SD yang sudah tiga tahun tinggal di panti asuhan Al-Hasyim Menur. Ia memaparkan bahwa dirinya merasa terhibur karena bisa berada di Taman Flora Surabaya dan membuat keterampilan. ”Hampir bosan kalau terus-terusan di panti,” paparnya.

Setiap kelompok peserta ditargetkan untuk membuat tiga macam kreasi kain flanel. Karya-karya mereka dipamerkan dengan apresiasi bagi karya terbaik. Tak hanya itu saja, karya anak-anak panti akan turut dipasarkan kepada pengunjung Taman Flora Surabaya. (qly/lis)

Berita Terkait