Di tepi Taman Alumni ITS, mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Lingkungan Hidup (PLH) Siklus menunjukkan aksinya. Sebagian ada yang mencatat sekaligus melakukan tanya jawab dengan pemilik kendaraan, ada juga yang melihat alat pengukur emisi gas buang.

Uji emisi ini merupakan sub kegiatan yang digelar UPH Siklus dalam memperingati HLHS yang jatuh pada 5 Juni nanti. Selama tujuh jam, panitia berhasil menguji 78 sepeda motor dengan berbagai jenis dan merek. Semua kendaraan tersebut terbukti lolos standar emisi gas buang. Yakni 2400 untuk Hidrocarbon dan 5,5% untuk kandungan CO (karbon monoksida).

Selama uji emisi tersebut, tidak sedikit dari 78 pengendara tadi yang belum mengerti soal uji emisi. Beberapa di antaranya tampak sedikit enggan untuk diperiksa. Bahkan ada seorang pengendara yang melarikan diri. ”Saat dibilang wajib, mereka mau turun. Padahal sebenarnya hanya sebentar, 2 sampai 3 menit,” ujar Nurjannah, panitia kegiatan yang bekerja sama dengan Honda ini.

Mahasiswa Jurusan Geomatika ini pun menyayangkan sikap pengendara tersebut. Padahal dengan dilakukannya uji emisi ini, pengendara dapat tahu apakah kendaraannya layak atau tidak untuk dioperasikan. Karena jika emisi gas buang melebihi batas ambang, polusi udara bisa meningkat lebih pesat lagi. Hal ini sangat membahayakan lingkungan hidup.

Sementara itu, Muhammad Erwin Hidayat, pengendara yang menyengaja untuk diuji emisi gas buang motornya ini mengaku mendukung kegiatan ini. ”Sangat penting, apalagi cocok dengan Program Eco Campus. Agar kita tahu kualitas motor kita,” ujarnya mantap.

Nurjannah berharap, dengan adanya uji emisi ini para pengendara semakin peduli dengan kendaraannya masing-masing. Sehingga mereka melakukan perawatan untuk menjaga kualitas gas buang kendaraan. ”Agar mereka tahu bahwa dunia memperhatikan dan membutuhkan lingkungan yang baik,” pungkasnya. (nir/fz)