Sabtu (2/6), kegiatan yang masuk dalam rangkaian Biological Opus Fair (BOF) V ini menghadirkan beragam pemateri. Sebut saja seperti Dr Dian Saptarini MSc, Haryo Dwito Armono ST MEng PhD, dan Farid Kamal Muzaki SSi MSi. Tema-tema yang diangkat mulai dari biodiversitas terumbu karang hingga terumbu karang buatan.
Ada lima ratus spesies terumbu karang yang tersebar di seluruh perairan Indonesia. Fakta tersebut disampaikan oleh Dian yang juga merupakan dosen di Jurusan Biologi. Hal itu menjadi bagian dari alasan mengapa konservasi terumbu karang menjadi sangat penting.
Alasan lain adalah karena terumbu karang merupakan bagian penting ekosistem pantai. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkannya. ”Ada beberapa model rehabilitasi karang yang bisa dilakukan, seperti terumbu buatan, transplantasi karang, dan pemilihan jenis substrat,” jelas Farid.
Secara detail, topik mengenai Inovasi dan Aplikasi Terumbu Buatan Untuk Perlindungan Pantai disampaikan oleh Haryo. ”Setidaknya, aplikasi ini akan mampu mereduksi gelombang dan energi agar pantai terlindung dari erosi maupun abrasi,” ungkap pakar Artificial Reef and Coastal Engineering ini. Terumbu karang buatan dapat dibuat menggunakan balok beton, kapal bekas, perahu kayu, mobil bekas, dan ban bekas serta bambu.
Secara khusus, panitia berharap pemuda Indonesia khususnya di ITS lebih menghargai isu konservasi terumbu karang ini. ”Meskipun background kita adalah engineering, tidak ada salahnya bila kita menengok kondisi perairan Indonesia,” ungkap Dadang Hidayatul Mustafa, ketua pelaksana. (man/lis)
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.