ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
01 Juni 2012, 09:06

Buat Standar Sislognas, Berkunjung ke Petikemas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dengan menggunakan dua bus, lebih dari 50 peserta yang terdiri dari pejabat daerah, pemprov, dinas pemerintah terkait, dosen, mahasiswa serta kalangan pengusaha melawat ke tiga tempat yang terkait dengan logistik. Yaitu Terminal Petikemas, Pelabuhan Tanjung Perak dan PPSA Pelindo III.

Dalam kunjungan tersebut, Public Relation PT Terminal Petikemas, Ardiansyah, mengatakan rombongan peserta akan diajak berkeliling ke authorized area (wilayah kerja terbatas, red). ”Di sini tidak diperkenankan masuk tanpa memakai personal protected equipment, seperti helm, rompi, ID card dan safety yang lain,” ungkapnya. Sebab, imbuh Ardi, zona ini tergolong membahayakan karena banyak terdapat alat-alat besar dan berat untuk memindahkan container.

Rombongan diajak melewati jembatan sepanjangan 1,8 km yang menghubungkan dermaga dengan kapal yang bersandar. ”Di jembatan ini, ada aturan yang ketat untuk kendaraan masuk, diantaranya tidak boleh mendahului dan tiap kendaraan yang lewat dilengakapi dengan lampu khusus agar dapat dikenali,” tandas Ardi.

Sementara itu, Security Head PT Terminal Petikemas, Johanes Palo, mengatakan area seluas 45 hektar ini telah dilengkapi dengan berbagai standar ISO. Mulai dari ISO lingkungan hidup hingga ISO Supply Chain. ”Kami menanangani pengiriman barang ke internasional dan domestik antar pulau, semua pengiriman ke negara lain final ya di sini,” jelas Palo.

Selanjutnya, rombongan diajak serta ke Pusat Pelabuhan Satu Atap (PPSA) Pelindo III. Di sana, para pejabat ditunjukkan sistem pengawasan CCTV yang dipasang pada setiap sudut pelabuhan tanjung Perak. ”Apabila ada yang memberikan upeti di pelabuhan akan terekam dan terlihat di sini,” papar Nyoman Dede Saputra, Kepala Kantor Otoritas Tanjung Perak Surabaya. Segala pengawasan dan pengamatan pun dilakukan demi menjaga keamanan dan transparansi operasional pelabuhan.

Namun, ada satu problem utama yang dialami oleh PPSA Pelindo III, yaitu masalah terbatasnya jalan yang menghubungkan antara sentra pelabuhan dengan depo. ”Lahan kita sudah tidak ada, sehingga kendala kita akhirnya terjadi kemacetan di sekitar area jalan pelabuhan,” kata Nyoman. Terlebih, menurut keterangan Nyoman, zona jalan Margomulyo yang sudah tidak bisa mengatasi kebutuhan akses jalan saat ini.

Kini, pihaknya sedang mengupayakan membangun terminal pelabuhan baru yaitu di teluk Lamong. ”Selama ini wilayah pantai utara hanya dimanfaatkan untuk usaha garam dan tambak saja, padahal garam hanya panen  satu kali setahun,” tandas Nyoman bersemangat. Wilayah ini menurut Nyoman akan bermanfaat lebih jika dimanfaatkan menjadi fasilitas.

Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemda Bangkalan, Gresik dan Surabaya, agar wilayah pantai utara dapat menjadi kawasan penunjang industri maritim di Indonesia, utamanya di wilayah Timur. (*/fz)

Berita Terkait