”Ini adalah aksi nyata kecil mahasiswa, namun bisa memberikan dampak yang luar biasa untuk cinta produk dalam negeri,” ungkap Eko Cahyono, ketua panitia. Ia juga menambahkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang terlalu membanggakan produk luar negeri. ”Padahal produk kita tidak kalah dari mereka,” katanya bersemangat.
Eko berpendapat bahwa pasar bebas yang dicanangkan pemerintah dapat berakibat fatal jika rakyat Indonesia tidak membeli barang dalam negeri. ”Produk impor akan membunuh usaha dalam negeri,” ujarnya.Oleh karena itu perlu digalakkan berbagai acara guna mendukung gerakan ini. Bisa berupa pameran maupun seminar untuk menyebarluaskan semangat cinta produk dalam negeri ini.
Konsep yang dicanangkan Eko dan tim yaitu memamerkan produk-produk mahasiswa ITS yang sedang berkembang. Seperti usaha makanan dan kaos. Terlebih banyak mahasiswa ITS yang mengangkat tema kebudayaan Indonesia dalam produk usahanya.
Selain produk mahasiswa, ada juga beberapa produk dalam negeri yang turut dipamerkan dalam pameran ini. Salah satunya yaitu perusahaan kertas terbesar di Indonesia, Tjiwi Kimia.
Mahasiswa D3 Teknik Elektro 2010 ini berharap agar kedepannya, acara ini bisa digelar secara berkelanjutan. ”Agar semangat cinta produk dalam negeri tidak pernah luntur,” tutupnya. (ais/fz)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,