Salah satu tim perwakilan dari ITS menyuguhkan ide yang cukup unik. Gagasan mengenai pemanfaatan angin sebagai tenaga pendorong kapal disampaikan oleh Andik Eko S dan Arif Rahmat Hermawan. Sebuah ide yang juga sedang dieksplorasi di Jerman. ”Dibandingkan perairan Eropa, kecepatan angin di perairan laut Indonesia justru lebih besar,” ungkap Andik mengenai keunggulan idenya.
Tak ingin kalah, ide inovatif lain turut dihadirkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Yakni mengenai pengadaan habitat karang buatan dan
gagasan penggunaan energi gelombang laut. Selama presentasi, para peserta juga membawa prototipe gagasan masing-masing.
Menurut hasil penilaian awal, sebenarnya ada sepuluh peserta finalis. Sayangnya, dua kelompok telah mengundurkan diri terlebih dahulu. Namun tak sia-sia bagi mereka yang telah bersedia untuk datang ke Surabaya. Karena mereka pun mendapat suguhan jalan-jalan berkeliling kota sehari penuh.
Paket field trip ini meliputi Tugu Pahlawan, House of Sampoerna, dan beberapa tempat lain yang menjadi ikon Kota Pahlawan.”Biar para finalis yang kebanyakan datang dari luar surabaya ini jadi kenal dengan Surabaya,” tutur Nadia Handayani, panitia MITC.
MITC diselenggarakan secara berkala setiap tahunnya oleh Badan Eksekutif Mahasiwa Fakultas Teknologi Kelautan (BEM FTK). Namun baru kali ini tema yang diangkat mengeksplor aplikasi teknologi hijau dalam dunia maritim. (anl/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan