”Dari total mahasiswa di Indonesia yang sebanyak 5,3 juta hanya 11% mahasiswa teknik dan 3,5% mahasiswa science,” ungkap M Nuh. Idealnya, minimal jumlah mahasiswa teknik minimal sebesar 20% dari total mahasiswa. Sarjana Teknik dibutuhkan untuk memajukan Indonesia di bidang teknologi. Oleh karena itulah Mendikbud tersebut membuat sekenario percepatan populasi sarjana teknik.
Terdapat beberapa langkah strategis yang akan dilakukan. Langkah pertama yaitu dengan menambah jumlah mahasiswa di perguruan tinggi negeri. ”Menambah jumlah mahasiswa tiga hingga empat persen sangat tidak mudah. Oleh karena itu saya menantang ITS agar dapat menambah jumlah mahasiwanya,” jelas M Nuh. Di tahun 2015, Nuh menargetkan jumlah mahasiswa teknik di Indonesia mencapai 15%.
Selanjutnya yaitu mendirikan politeknik, universitas, atau institut baru. Hal tersebut disebabkan karena Institut Teknologi yang ada di Indonesia hanya berjumlah dua yaitu ITS dan ITB. ”ITB warisan Belanda dan ITS warisan pejuang,” imbuh Nuh.
Kementrian juga memberikan dukungan penuh dalam bidang infrastruktur, dosen, dan operasional. ”Di tahun ini sudah dibentuk total 10 politeknik, institut serta universitas negeri,” jelas Nuh. Kebutuhan tersebut sangat mendesak untuk menambah jumlah sarjana teknik.
Hal terakhir yang dilakukan yaitu berdasarkan pengesahan Undang-Undang pendidikan tinggi seputar pembentukan community college dengan jenjang pendidikan D1 dan D2. ”Oleh karena itu, dibutuhkan dosen yang sangat banyak dalam perealisasian hal tersebut,” terang Mendikbud. (sha)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,