ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 Mei 2012, 09:05

Abadikan Hidup Lewat Sebuah Tulisan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meski tulisan dalam slide Anwar itu bukan asli tulisannya, peserta tetap terlihat tertarik mengikuti. Sebab, tulisan tersebut tak lain merupakan hasil goresan tinta seorang novelis wanita, Asma Nadia. Menambah semangat menulis pun menjadi poin utama yang dibahas dalam tulisan tersebut. ”Pengumbar semangat dikutip sebagai inner spirit yang perlu dijadikan prinsip,” tegas dosen STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya.

Anwar juga menuturkan kebenaran bahwa tulisan itu mampu mengabadikan penulisnya. Banyak tokoh-tokoh yang dikenang lewat tulisannya. Salah satunya adalah Hamka. Sebagai pengagum Hamka, Anwar menceritakan sosok idolanya tersebut mampu menghasilkan buku yang terkenal saat dalam penjara, yaitu tafsir Al-Azhar.

Bukan hanya itu saja, ia turut memberikan pengertian bahwa tulisan mampu dijadikan sebagai pembelajaran dan bahan untuk berdiskusi. Umumnya, memang banyak orang yang menjadikan buku sebagai media profitable. Apalagi dijadikan sebagai pekerjaan sampingan ataupun profesi sehari-hari.

Walau demikian, tetap perlu adanya rambu-rambu yang membatasi. ”Perlu adanya penataan niat, agar menulis buku berorientasi untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain,” jelasnya.

Bukti bahwa tulisan bisa menjadi bahan pembelajaran, seperti yang tergambar dalam tulisan Asma di salah satu rubrik media cetak. Diakui Anwar, seseorang kerap kebingungan ketika kehilangan orang yang biasa dijadikan tempat bertanya setiap permasalahan. Apalagi orang tersebut menghilang tanpa meninggalkan goresan.

Masalah lain yang turut terjadi adalah adanya pergeseran. Yakni, sesuatu penyampaian yang hilang atau berubah. Oleh karena itu, penyampaian secara langsung oleh sumbernya dapat meminimalisir hal tersebut. ”Setidaknya dengan dituliskan, isi dari pengetahuan diri seseorang hampir mirip dengan asli adanya,” tegasnya. (qly/esy)

Berita Terkait