ITS News

Senin, 22 Desember 2025
14 Mei 2012, 12:05

Dari Air Laut Menjadi Cahaya Lampu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mereka adalah Rizky fauzi, R Zainal Fatah, Iqbal Safirul Barqi, Yusuf Hasan Habibie dan Derry Pradana. Rizky menuturkan, pengalaman gagal di tahun sebelumnya membuat timnya semakin banyak belajar. ”Hanya konsepnya yang lebih dikembangkan lagi,” ujarnya.

Gagasan yang mereka tawarkan adalah sebuah desain sampan berbahan bakar air laut melalui proses elektrolisa. Alat tersebut akan menghasilkan listrik yang dijadikan penerangan para nelayan. ”kekurangannya, alat ini mudah konslet,” ujar Rizky sembari menunjukkan alat olahannya.

Sebagai permulaan, mereka mencoba alat tersebut di daerah Kenjeran. Kehadiran mereka yang disambut baik oleh para nelayan, menunjukkan adanya dukungan terhadap penggunaan alat ini. ”Di sana juga sempat konslet karena ada yang bocor,” tambahnya.

Menurut Rizky dan timnya, selama ini penggunaan lampu genset sebagai alternatif oleh nelayan masih belum mengurangi penggunaan bahan bakar. Selain menelan biaya yang besar, suara bising dari genset justru mengakibatkan jauh dari keberadaan ikan. Berbeda dengan alat SWECELL ini. Selain ramah lingkungan, juga tidak menimbulkan suara bising yang berakibat pada ikan hasil tangkapan.

Berkaca dari kegagalan sebelumnya, mereka memanfaatkan waktu untuk memperbaiki konsep mereka. Mulai dari penyajian hingga presentasi. Hingga saat ini, tinggal selangkah lagi menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2012. ”Berusaha semaksimal mungkin, urusan menang nanti aja,” gurau mahasiswa angkatan 2008 ini.

Perlu diketahui, beberapa prestasi pun sempat dikantongi oleh tim ini dalam gagasan yang sama. Salah satunya adalah juara II Alternative Energy Competition, Indonesia Mechanical Innovation Challenge, tahun lalu. (lik/esy)

Berita Terkait