Hurofu, tim robot ITS nyaris mengantongi sebuah gol. Tendangan bebas dari sang robot hanya memindahkan bola sampai tepat pada garis gawang. Pada akhirnya, pertandingan Hurofu dengan TeBe_Bola, tim robot Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya tidak menghasilkan gol sama sekali.
DEWO, tim robot Universitas Negeri Surabaya akhirnya mencetak satu gol ketika berlaga dengan PORUS, tim Politeknik Negeri Jember. Namun sayang, PORUS tetap bertahan tanpa gol. Lain halnya dengan EROS yang sementara ini menjadi tim terkuat. Sekali lagi EROS menghasilkan tiga gol ketika dihadapkan dengan ROBONEMA-ONE, tim robot Politeknik Negeri Malang.
”EROS ini kuat karena keunggulannya mampu melihat bola dari jarak jauh,” komentar Dr Ir Endra Pitowarno MEng, salah satu juri KRCI divisi Humanoid Soccer. Meski begitu, EROS tetap jatuh dan bangun sampai akhirnya mengantongi enam gol.
Lebih lanjut Endra berpendapat bahwa kebanyakan robot yang bertanding hingga putaran kedua babak penyisihan kesulitan untuk mengenali bola yang berjarak lebih dari setengah meter.
Sebagai penutup putara kedua, PENGUIN, tim robot Universitas Brawijaya dan N4nd tidak berhasil menghasilkan gol. ”Kebanyakan peserta perlu meningkatkan object recognition,” saran Endra. (set/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung