Industri minyak acapkali menjadi sasaran empuk lulusan perguruan tinggi. Sehingga, secara khusus, acara ini menghadirkan Ir Susilo Baskoro, alumni Jurusan Teknik Elektro ITS yang kini bekerja di Schumblerger.
Ia pun membeberkan pengalaman pekerjaanya di industri minyak internasional tersebut. Saat ini, orang yang sedang bekerja tidak melulu hanya berada di kantor dan tidak tahu dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Menurut pria yang kerap dipanggil Baskoro ini, bekerja tidak melulu hanya menuntut gaji harus naik pun juga membangun networking di luar. ”Hal itu pun harus diterapkan sejak kuliah,” ujarnya.
Lima tips emas yang harus dipegang oleh mahasiswa sejak dini pun dibeberkan oleh mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro ini. Berawal dari sebuah perubahan, change is constant, sehingga seorang mahasiswa harus selalu berubah dan bergerak. Yang dulunya diam hanya kuliah saja, kini harus berorganisasi. Usut punya usut, Baskoro dapat menembus seleksi ketat Schumblerger pun karena ia banyak berorganisasi.
Kemudian, mahasiswa harus sudah menentukan dengan jelas nantinya akan kemana. Dan harus memfokuskan rencana maupun energi pada apa yang diinginkannya. Menyesuaikan visi utama yang akan mendukung interest-nya. Orang yang bekerja pun juga harus belajar, sehingga tips yang selanjutnya adalah learning is on going. ”Bekerja itu harus mau belajar hal yang ia tidak tahu sama sekali,” tegas Baskoro.
Pasalnya, dalam bekerja tidak akan stagnan dalam sebuah posisi saja. Menurut pengalaman pribadi Baskoro, ia adalah seorang teknisi yang kini beralih menjadi Human Resource Development (HRD). Sehingga, ia harus belajar dari nol bagaimana menjadi HRD yang baik.
Dan tips yang terakhir yang menurut Baskoro sangat penting yakni membangun relationships. Menjaga hubungan baik harus dilakukan, baik saat masih mahasiswa maupun saat bekerja nanti. Pun juga saat menjadi atasan maupun bawahan.
Networking harus dibangun sejak dini dengan banyak berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Baskoro, mahasiswa saat ini dapat menggunakan berbagai organisasi untuk selalu bertukar informasi. Misalnya AIESEC, organisasi yang dapat membuka wawasan mahasiswa menjadi global.
Menurut Baskoro, bekerja harus menyukai tantangan, professional, dan mau belajar hal yang baru. Dan yang lebih banyak ia bicarakan adalah mahasiswa tidak boleh hanya duduk dalam kelas perkuliahan saja. Namun harus berorganisasi di luar kelas. Justru mahasiswa yang hanya berpotensi dalam akademiknya saja menurutnya akan susah, sebab yang dicari adalah orang yang suka bergerak. ”Jangan tidur saja di kos, tapi bergeraklah kesana kemari ,” selorohnya.
Luthfi Andria, salah satu peserta mengatakan sangat senang bisa bertemu dengan sosok alumni dari jurusan yang sama. Ia menjadi lebih mengerti bagaimana harus mempersiapkan untuk sebuah pekerjaan nantinya, dan tahu apa yang harus dilakukan saat ini. (fin)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas