"Tidak ada motivasi lain selain ingin menyalurkan kesenangan bermusik kami," demikian ucap Awang Febri Gumilar, salah seorang peserta. Ia bersama band-nya bersedia tampil untuk menghibur pengunjung ITS Expo tanpa dibayar sepeser pun.
Memang, dalam sub kegiatan ini, panitia ITS Expo tidak menyiapkan hadiah bagi para peserta. Kegiatannya pun tidak dikemas dalam bentuk lomba. "Peserta hanya difasiliatasi peralatan manggung," ujar M Ficky Firdaus Subhan, panitia acara.
Namun, mahasiswa yang kerap disapa Ficky ini juga menerangkan, untuk mengikuti parade band ini, panitia melakukan seleksi yang cukup ketat. Tiap grup diharuskan untuk mengirimkan CD demo untuk selanjutnya diseleksi oleh panitia. Hasilnya, dari 15 band yang mendaftar, terpilihlah 11 kelompok yang terbaik. Menurut Ficky, mereka adalah band-band indie terbaik di Surabaya.
Ficky juga menambahkan, dari 11 kelompok peserta, separuhnya merupakan mahasiswa ITS. Hal ini, menurut Ficky, merupakan kebanggaan tersendiri. "Ini adalah pembuktian seni kami sebagai mahasiswa ITS," ujarnya bangga.
Mahasiswa asal Malang ini berharap, ITS Expo mampu menjadi pionir kebangkitan musik bagi mahasiswa ITS. Sudah saatnya ITS tidak lagi hanya dikenal sebagai kampus teknik, tetapi juga sebagai kampus seni dan budaya. (ram/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung