Sosialisasi ini menghadirkan Muliono Latief dari International Development Program (IDP) Surabaya. Dia menjelaskan beberapa jenis studi lanjut di Negeri Kanguru serta sumber beasiswanya. Beberapa beasiswa tersebut di antaranya Australia Development Scholarship (ADS), Australia Leadership, Endeavour Award, International Postgraduate Research Scholarship (IPRS), Beasiswa Unggulan, dan Beasiswa DIKTI.

Dia juga menceritakan beberapa kemudahan dalam melanjutkan studi di negara yang memiliki 38 universitas negeri dan empat universitas swasta ini. Misalnya prosedur application yang simpel dan kemudahan mengajak keluarga bagi yang telah menikah. Ia melanjutkan bahwa selain jaraknya yang relatif dekat dengan Indonesia, Australia pun telah menyediakan fasilitas modern dan teknologi canggih.

Ina Liem, In-Country Manager La Trobe University untuk Indonesia menjadi pembicara berikutnya. Lulusan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) ini banyak bercerita mengenai kehidupan mahasiswa Indonesia di Australia. ”Banyak universitas bagus di Indonesia. Tapi untuk meningkatkan skill, coba cari pengalaman di luar negeri,” tutur wanita yang pernah menetap di Australia selama enam tahun ini.

Lebih lanjut, Ina mensosialisasikan La Trobe University yang berlokasi di Melbourne. Beberapa persyaratan penting yang harus dimiliki calon mahasiswanya adalah skor International English Language Testing Systems (IELTS) minimal sebesar 6,5. Selain itu, skor Test of English as a Foreign Language (TOEFL) Paper Based Test (PBT) minimal sebesar 575 atau TOEFL Internet Based Test (IBT) minimal sebesar 88.

Ina juga memberikan nasehat dan tips kepada peserta agar dapat melanjutkan studi ke Australia. Ia menekankan akan pentingnya persiapan yang baik dan sejak awal. Menurutnya, tidak cukup untuk meningkatkan skor tes IELTS atau TOEFL hanya dalam sebulan. ”Banyak-banyaklah menulis jurnal ilmiah, mumpung masih mahasiswa,” tutup Ina. (set/izz)