Mahasiswa ITS bukan hanya dapat berorasi menentang kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM). Pasalnya, Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) BEM ITS juga turut memberikan solusi dalam bentuk katalog. Katalog tersebut dihimpun dari Tugas Akhir (TA), Jurnal Ilmiah, dan PKM mahasiswa ITS.
 
Kampus ITS, Maraknya isu mengenai kenaikkan harga BBM membuat Kemenristek BEM ITS tidak tinggal diam. Setelah aksi KM ITS yang turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM, saat ini waktunya ITS memberikan solusi nyata. ”Selama ini Ristek hanya fokus di bidang karya tulis. Namun, sekarang kami beralih agar bisa mengatasi permasalahan nasional yang berhubungan dengan teknologi,” papar Mohammad Dhanar Such Rufi Fajri, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) BEM ITS.

Sayembara pengumpulan TA atau karya mahasiswa lainnya berakhir pada Minggu (22/4). Tiga puluh karya terbaik akan dibuat menjadi katalog yang mengusung dua tema, yaitu Energi Alternatif Pengganti BBM dan Alat untuk Efisiensi BBM pada Mesin Motor. Dosen penalaran dan laboratorium juga dilibatkan dalam penilaian sayembara tersebut.

Kemenristek BEM ITS pun tak hanya menunggu pengumpulan TA atau karya tulis mahasiswa saja. Mereka juga turut bergerak aktif agar katalog tersebut cepat terselesaikan. Hal pertama yang dilakukan yaitu mendata PKM yang judulnya berkaitan dengan tema katalog. ”PKM yang masuk dalam tema katalog akan kami damping secara lebih,” tutur Dhanar.

Kemenristek BEM ITS juga akan mengunjungi laboratorium-laboratorium di ITS. ”Kami akan melihat laboratorium yang terdapat alat efisiensi energi,” imbuh Dhanar.

”Setelah selesai, katalog ini akan kami kirimkan ke Presiden RI dengan tembusan Menteri BUMN dan Menteri Ristek,” papar mawapres tiga se-ITS tahun 2011 ini. Ide pengiriman katalog kepada petinggi negeri ini didapat dari Imron Ghozali, Presiden BEM ITS. Tujuan dibuatnya katalog tersebut yaitu sebagai wujud nyata mahasiswa ITS yang memberikan solusi terhadap permasalahan Indonesia. Dhanar juga  berharap dengan dibuatnya katalog ini, karya mahasiwa dapat didanai dan di produksi secara masal. (sha)