ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
15 April 2012, 10:04

Belajar Jurnalistik dengan Membuat Zine

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbagai materi mengenai jurnalistik disampaikan oleh Nur Huda yang dulunya pernah menjabat sebagai kepala divisi media JMMI. Para peserta yang berasal dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Surabaya, Malang, Madura, dan Jember pun terlihat memperhatikan dengan seksama.

Menurut Huda, ada empat hal terpenting dalam wawancara. Yakni, mendengar, melihat, merasakan dan menanyakan. "Seorang jurnalis harus dapat mendengar hal yang disampaikan oleh narasumber dengan baik," ujar mantan koordinator ITS Online.

Sedangkan poin melihat, lebih mengacu pada pengertian dapat menemukan hal menarik dari suatu kejadian yang akan diberitakan. Dalam metode wawancara, intuisi juga menjadi bagian yang harus dilatih. Hal tersebut bisa dilakukan ketika mewawancarai banyak orang dengan karakter yang berbeda. Berbagai pengalaman seputar junalistik pun disampaikan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini dengan bahasa yang santai dan menarik.

Ia memaparkan, peran jurnalis muslim ada lima yaitu pendidik (muaddib), pelurus informasi (mussaddid), pembaharu (mujaddid), pemersatu (muwahid), dan pejuang (mujahid). Namun, yang harus diperhatikan ketika masuk ke dalam suatu media adalah visi dari media yang diikuti. "Sangat jarang media yang bisa bebas tanpa terpengaruh oleh suatu hal," imbuh Huda.

Setelah pemberian materi seputar jurnalistik, peserta diajak untuk membuat zine. "Zine merupakan salah satu media cetak yang mudah dibaca," ujar Ririn Uktarini, panitia acara Wacana. Pembuatan zine ini dilakukan dengan tujuan agar dapat membantu menghidupkan media LDK.

Dalam simulasi tersebut, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan waktu selama 45 menit, dengan tema bebas pula. Zine yang dibuat nantinya akan dilombakan. "Zine tersebut didokumentasikan. Follow up-nya akan dimasukkan ke grup media agar bisa dipantau perkembangannya," kata Ririn. (sha/esy)

Berita Terkait