Hari itu pula, kantor bank sampah TMB diresmikan oleh Camat Mulyorejo, Drs H M Syafik, MSi. Pendirian bank sampah di kampung tersebut memang merupakan salah satu target dari kegiatan kambin kali ini. Selama enam bulan ke depan, warga masih akan dipantau oleh mahasiswa. Setelahnya, warga diharapkan bisa mengelolanya secara mandiri.
Bank sampah dinilai sebagai solusi yang baik untuk penanganan sampah. Sebelumnya, mahasiswa menjalankan kampung binaan dengan kegiatan composting sampah basah. Namun, karena pengawasan untuk program ini lebih sulit sehingga berjalan secara kurang maksimal.
Pendirian bank sampah ini sangat didukung oleh fasilitator lingkungan kawasan Surabaya Timur, Mochamad Tohir. Ia bahkan sangat terkesan dengan semangat warga yang bertekad untuk meneruskan program tersebut. ”Semua warga begitu antusias bertanya ketika kami mengadakan penyuluhan tentang bank sampah,” jelasnya.
Bank sampah sendiri pada dasarnya merupakan tempat menabung dengan perantara sampah. ‘Nasabah’ bank sampah menyetorkan ‘deposit’ tabungan dalam bentuk sampah. Sampah yang dikumpulkan kemudian ditimbang dan dijual sesuai dengan harga yang telah disepakati.
Akan tetapi, yang disetorkan memang harus sampah kering, yang bersih dan bukan berasal dari kayu atau kain. ”Jika ada sampah plastik yang tidak laku untuk dijual, maka akan diolah menjadi vas bunga atau pigura foto supaya lebih bermanfaat,” terang Agung Dedi Pramono Putra selaku ketua panitia.
Dampak positif dari pengadaan bank sampah ditegaskan oleh Ketua Jurusan Teknik Lingkungan, Dr Ir Eddy Setiadi Soedjono Dipl SE MS. Menurutnya, keberadaan bank sampah tersebut akan mengurangi jumlah sampah yang dikeluarkan kampung Tegal Mulyorejo Baru ke TPA. Jumlah nominal pendirian bank sampah tak seberapa bila dibandingkan dengan dampak terhadap lingkungan sekitarnya.
Eddy juga berpesan supaya pembinaan pengolahan sampah bisa berkembang. Contohnya, penanggulangan tersumbatnya aliran air sungai di kawasan TMB. ”Saya tahu sampah tersebut bukan ulah warga TMB tapi kiriman dari daerah lain. Walaupun begitu kita harus tetap mencari solusi,” pesannya.
Para mahasiswa ternyata memiliki inisiatif yang sama. ”Kami akan mengusulkan kepada walikota Surabaya untuk melaksanakan program kali bersih di TMB,” janji Dedi. Dengan dukungan dari para anggota dinas pemerintah, ia optimis hal tersebut dapat dilaksanakan. (ali/lis)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,