Di Gedung Pasca Sarjana lantai 3 ITS, peserta dari pihak mahasiswa maupun masyarakat menyimak materi dengan seksama. Mochammad Redza Kusuma, pembicara, menyampaikan materi Bila Hati Tak Kunjung Berlabuh.
Di awal materi, Redza mengajak peserta untuk menengok kisah-kisah cinta yang pernah dicatat sejarah. Dimulai dari Romeo dan Juliet, Layla Majnun, hingga pernikahan abad ini yang dimeriahkan begitu mewah oleh Pangeran William dan Kate Middleton.
”Cinta memang sakral,” ujarnya. Namun demikian, ia melanjutkan bahwa pada hakikatnya cinta harus memanusiakan manusia. Cinta tidak untuk mempersulit diri sendiri, apalagi sampai melakukan bunuh diri seperti Romeo Juliet atau kurang warasnya Qais sehingga menjadi majnun (gila, red.).
Sesuai dengan tema, materi ini membahas bagaimana menyikapi jika cinta tidak segera datang dari sudut pandang Islam. Alumni Universitas Surabaya (UBAYA) ini menyebutkan bahwa diperlukan suatu seni dalam mengelola cinta, yakni berpuasa, bersabar, berilmu, sibuk ibadah, dan berdoa.
Dengan berpuasa, seseorang akan melakukan pengembaraan kepada Allah. Sehingga pikiran dan niat untuk melangar aturan agama, bisa dilenyapkan.”Kemudian sabar, yaitu rela menunggu keberhasilan untuk sementara, diiringi dengan usaha yang terus-menerus untuk mendapatkan hasil lebih baik,” jelasnya.
Kemudian, yang perlu dilakukan dalam bersabar adalah sibuk beribadah. Mengutip perkataan seorang ulama, Ibnu Taimiyah, ia menekankan pentingnya menyibukkan diri untuk beribadah.”Bila kita tidak disibukkan dengan ibadah, maka kita akan disibukkan dengan kemaksiatan,” tuturnya.
Redza juga menyarankan agar peserta tetap berprasangka baik kepada Allah apabila jodoh tidak seperti yang diharapkan.”Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Dan kita harus yakin, jodoh yang diberikan kepada kita adalah yang terbaik,” jelasnya.
Tentang Menikah Muda
Ditemui secara terpisah, Kukuh Danu Permadi, Ketua Departemen Rumah Tangga JMMI, mengatakan bahwa acara semacam ini baru pertama kali digelar oleh JMMI.Pada awalnya, panitia sendiri agak ragu untuk melaksanakan seminar ini. Namun, karena keinginan kuat untuk membuka wawasan Sivitas Akademika ITS, mereka tetap menyelenggarakannya.
Kukuh menyatakan, salah satu faktor penyebabnya adalah sebuah berita yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta. Tayangan itu menyebutkan bahwa salah satu sebab pasangan yang banyak bercerai adalah menikah muda.”Melalui acara ini, kami ingin menjelaskankan kepada peserta, bahwa alasan tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut. Bisa jadi ada masalah dalam prosesnya,” jelas Kukuh.
Oleh karenanya, acara ini tidak hanya diisi satu materi. Panitia juga menghadirkan Ustad Akhmad Arqam untuk materi Nikmatnya Pacaran Setelah Menikah dan Fadlan Al Ikhwani untuk materi Menikah Muda . Panitia juga menyediakan follow up bagi peserta yang berminat untuk mempelajari ilmu pernikahan, yaitu berupa pendampingan lebih lanjut. (nir/izz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan