Sebelum diberi tanggung jawab untuk membantu bagian rumah tangga, Ardi Purwono sudah lama berkontribusi untuk ITS. ”Saya masuk ITS tahun 1986 dan menjadi bagian pelaksana di Jurusan Teknik Arsitektur,” terang sosok yang akrab di sapa Didi ini.
Kiprah Didi di bagian rumah tangga ITS dimulai pada tahun 1992. Kala itu, ia dibebani tugas untuk merawat mesin-mesin dan semua kendaraan dinas milik ITS. ” Saya yang bertanggung jawab dari mesin tik karyawan hingga kendaraan dinas rektor,” tambahnya.
Didi melanjutkan, untuk melakukan perawatan terhadap mesin-mesin tersebut, ia jarang sekali memanggil teknisi dari luar ITS. Semuanya dia kerjakan dengan bantuan beberapa rekan kerjanya saja. Bahkan, ia beberapa kali juga turun tangan langsung menangani mobil dinas yang harus turun mesin.
Sekitar tahun 1996, Didi mulai mendapat tugas tambahan. Kondisi ITS kala itu masih didominasi pepohonan dan rerumputan yang sangat lebat. Banyaknya dedaunan yang berguguran dan rumput yang menjulang tinggi membuat membuat kampus ITS terlihat kurang terawat. Akhirnya, Kepala Bagian Rumah Tangga ITS kala itu menunjuk Didi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dinilai kinerjanya cukup baik selama menjadi staf bagian rumah tangga ITS, Didi akhirnya mendapatkan kenaikan pangkat. Ardi diangkat menjadi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Rumah Tangga ITS pada masa kepemimpinan Prof Ir Soegiono, tepatnya tahun 1999. Dengan kenaikan posisi tersebut, otomatis tugas Didi pun juga bertambah.
”Pada saat itu, ITS belum memiliki Satuan Keamanan Kampus, sehingga keamanan ITS juga menjadi tugas saya,” terang Didi.
Selama hampir tiga periode mengemban tanggung jawab menjadi Kasubag Rumah Tangga ITS, Didi tidak pernah mengeluh atas tugas yang diterimanya. Semua itu ia lakukan dengan ikhlas untuk memajukan ITS. Dia menjadikan ini semua sebagai bukti loyalitasnya terhadap kampus ITS. ”Saya lebih bangga jika disebut alumni ITS,” tambah Didi.
Faktor lingkungan kerja yang harmonis juga turut berpengaruh terhadap kenyamanan Didi dalam menjalankan kewajibannya. Koordinasi yang baik antar staf menjadikan Didi semakin menikmati profesinya tersebut. ”Di sini merupakan keluarga kedua bagi saya,” ungkap Didi.
Alumnus D3 mesin ITS ini melanjutkan, sistem kerja di bagian rumah tangga yang dinamis juga sangat membantu dalam menghilangkan kejenuhan. Setiap hari selalu saja muncul permasalahan tentang sarana dan prasana di ITS yang perlu dibenahi. ”Saya bukanlah tipe orang yang senang bekerja statis di belakang meja kerja,” tegasnya.
Namun, terkadang Didi juga menyesal pada dirinya sendiri ketika ia tidak mampu menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul. Hal tersebut sering kali terjadi ketika salah satu fasilitas ITS mengalami kerusakan dan peralatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki fasilitas tersebut tidak ada. ”Kesulitan saya di sini hanya keterbatasan peralatan saja,” ujarnya.
Didi mengatakan, periode ini merupakan masa terakhir jabatannya sebagai Kasubag Rumah Tangga ITS. Ia berharap dapat memberikan hasil yang terbaik untuk perkembangan ITS. ”Target saya pada periode ini adalah melakukan penghematan air dan listrik. Selama ini pengeluarannya masih sangat tinggi,” jelas Didi.
Hobi dan Keluarga, Mantapkan Jadi Orang Teknik
Keahlian Ardi Purwono dalam memperbaiki mesin kendaraan dan barang-barang elektronik tak lepas dari latar belakang orang tuanya. Ayahnya yang merupakan pensiunan karyawan Telkom Telegraf, menginspirasi dirinya untuk terjun dalam dunia keteknikan. ”Sejak dulu saya sudah hobi mengotak-atik mesin,” terang Didi.
Hobi tersebut lambat laun menjadi jalan hidup Didi. Ketika melanjutkan studi ke jenjang kuliah, ia mencari jurusan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam menangani masalah permesinan. Akhirnya, Jurusan D3 Teknik Mesin ITS menjadi pilihan Didi untuk menimba ilmu.
Selain dia dan ayahnya, ternyata keluarga Didi juga tidak jauh dari urusan keteknikan. Adiknya juga mengambil pendidikan teknik di Jurusan Teknik Elektro ITS. Tak hanya itu, mertuanya pun merupakan dosen sarjana teknik. Tak pelak, sebutan keluarga engineer pun melekat pada keluarga Ardi Purwono.
Istri Didi sangat mendukung profesi suaminya tersebut. Kebiasaan Ardi membongkar pasang mesin ketika berada di rumah dapat dipahami oleh sang istri. ”Istri saya mendukung secara penuh dan tidak pernah komplain terhadap apa yang saya lakukan selama ini,” pungkasnya. (ali/izz)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas