Laboratorium di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS ini memiliki cara tersendiri untuk mempromosikan diri. Salah satunya dengan melakukan Workshop Instrumen. "Dengan begitu, sivitas akademika ITS bisa menyadari keberadaan instrumen-instrumen di Laboratorium Energi," ungkap Niniet Martianingsih SSi, ketua panitia kegiatan.

Ia menambahkan, workshop yang juga mengundang peserta dari luar ITS ini mengupas seputar tiga instrumen di Laboratorium Energi. Yaitu Atomic Force Microscope (AFM), Thermo Gravimetric Analysis (TGA) dan Fisisorpsi. Ketiga alat tersebut dipilih karena alat tersebut termasuk dalam kategori alat baru. "Untuk AFM sendiri datang sekitar akhir tahun 2011," jelas Operator Instrumen Laboratorium Energi itu.

Workshop ini dibagi menjadi dua sesi. Di sesi pertama peserta diberikan wawasan dan keterampilan seputar instrumen. Baru kemudian di sesi selanjutnya, peserta diberikan pengenalan langsung pada tiga instrumen di atas. "Bukan hanya itu, peserta pun diperbolehkan melakukan satu jenis analisa pada satu sampel secara gratis," jelasnya.

Dalam hal teori, workshop ini juga melibatkan beberapa pakar alhi di bidang AFM, Fisisorpsi dan TGA. Mereka adalah Dr Didik Prasetyoko MSc, Suprapto PhD dan Drs Joko Hartanto. Ketiga ahli tersebut masing-masing memaparkan satu instrumen.

Secara umum, AFM merupakan alat untuk menganalisa topografi sampel dalam dua dimensi maupun tiga dimensi. Berbeda dengan AFM, Fisisorpsi berfungsi untuk menganalisa luas permukaan, mengukur jejari, volume dan distribusi volume. Sedangkan TGA, merupakan instrumen untuk menganalisa sifat termal bahan atau perubahan massa sampel terhadap temperatur.

Pada sesi praktik, peserta didampingi oleh operator instrumen. Pasalnya, setiap peserta diberikan penjelasan seputar prosedur penggunaan instrumen. Serta tak ketinggalan pula penjelsanterkait larangan-larangan saat menggunakan instrumen tersebut. "Dengan begitu, diharapkan ini bisa menjadi keuntungan bagi mereka yang akan menggunakan alat ini di kemudian hari," pungkasnya. (qly/fz)