Kedatangan Menristek ke kampus ITS ini adalah yang pertama kalinya. Sebelumnya, Hatta memang sudah pernah berkunjung ke ITS, namun saat itu ia belum menjabat sebagai Menristek. ”Kami sangat senang dengan kunjungan ini, mengingat ini adalah kedatangan Menristek yang pertama d ITS,” ujar Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono  DEA.

Oleh karena itu, kunjungan kali ini pun disambut dan dipersiapkan secara khusus oleh ITS. Bertepatan dengan kedatangan Menristek, ITS menggelar pameran produk teknologi dan forum dialog. ”Pada kesempatan ini kita memamerkan produk-produk teknologi ITS, mengajak bangsa kita untuk mandiri teknologi,” tutur Tri Yogi menjelaskan.

Forum dialog yang digelar ini mengusung tema Pengembangan Kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia, red) dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, red). Selain memperkenalan produk teknologi ITS, pada forum dialog ini juga dipaparkan tentang kondisi riset di ITS. Mulai dari keberadaan pusat-pusat studi yang dimiliki ITS, hingga harapan dan kendala pelaksanaan riset di ITS.

Salah satu kendala riset yang disampaikan adalah konsep Triple Helix University Led Strategy yang hingga saat ini tidak terlaksana dengan baik. ”SDM kita sudah siap, sayangnya tidak ada sinergi antara perguruan tinggi dan industri untuk bersama-sama melakukan riset,” ungkap Tri Yogi. Lebih lanjut Tri Yogi menjelaskan bahwa sudah seharusnya universitas diberi kepercayaan untuk mengembangkan riset yang didanai oleh pihak industri.

Meski begitu, kondisi ini tidak menyurutkan iklim penelitian di ITS. Tri Yogi menjelaskan bahwa ITS akan terus berupaya meningkatkan kegiatan riset dengan empat bidang unggulan utamanya. Yaitu energi, kelautan, pemukiman, dan informatika. Tak hanya itu, ITS pun telah melaksanakan berbagai penelitian yang sesuai dengan agenda riset nasional seperti bidang pertahanan, pangan, dan transportasi.

”Saya bangga dengan produk-produk yang dipamerkan ITS ini, hampir semuanya sesuai dengan bidang agenda riset nasional, sudah pas,” ungkap Menristek memberi apresiasi saat forum dialog. Namun, secara khusus ia meminta ITS untuk terus mengembangkan penelitian di bidang energi terbarukan. Hal itu tentunya berkaitan dengan kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat.

”Sebenarnya kita (peneliti dan akademisi, red) bisa membuat energi alternatif, tapi pasti kebanyakan kalah saing dengan bahan bakar yang masih disubsidi,” tutur Menristek menambahkan. Oleh karena itu, ia sangat mendukung upaya ITS untuk terus melakukan penelitian dan mengembangkan inovasi teknologi untuk menjadi solusi permasalahan bangsa. (ald/fz)