Entrepreneur kini mendapatkan perhatian lebih oleh berbagai kalangan. Pun tak terkecuali ITS. Setelah mendirikan Pusat Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa (P2KM), kini IKA ITS bersama tim mata kuliah Technopreneur menggelar seminar merubah mindset mahasiswa soal entrepreneur. ”Mindset mahasiswa terhadap dunia kerja, antara wirausaha atau bekerja pada perusahaan,” tukas Arief Wisnu, selaku pengurus IKA ITS Jawa Timur (Jatim).
Secara khusus, seminar tersebut mendatangkan seorang alumni yang kini layak disebut sebagai mega entrepreneur. Julukan tersebut disandangkan padanya tidak luput dari berbagai usaha yang dimilikinya. Dialah Ir Musyanif, alumni Jurusan Teknik Sipil angkatan 1975.
Pengusaha bidang properti ini memberikan lima buah kunci untuk bisa menjadi orang yang sukses. Diantaranya yaitu great dreamer, optimis, action, great networking serta target focus. Dengan apik, pria yang kerap dipanggil Cak Musyanif ini menyampaikan materinya dan membagi pengalamannya dalam dunia wirausaha.
”Bermimpilah setinggi mungkin, lalu lupakan mimpi itu,” tandasnya. Melupakan mimpi yang ia maksud dalam hal ini adalah tidak hanya bermimpi dalam pikiran saja. Namun harus bergerak menggapai mimpi itu. Dalam bergerak memperjuangkan mimpi, Musyanif melarang tegas sikap takut dan ragu-ragu untuk berkembang.
Tak hanya itu, Musyanif pun menegaskan sebuah kunci yang menurutnya ampuh untuk mahasiswa. Kunci sukses tersebut adalah great networking. Pria asal Cepu ini menganalogikan seberapa berharganya networking dalam kesuksesan dengan besarnya jumlah alumni ITS.
Jumlah alumni ITS saat ini mencapai 60 ribu orang. Jika seorang mahasiswa mengenal semua alumni tersebut, maka disaat terdapat kesulitan finansial dalam usahanya, ada orang dibalik layar yang bisa membantu.
Lalu Musyanif mencoba memberi contoh. Jika setiap kenalan itu meminjami uang satu juta rupiah, maka akan terkumpul Rp 6 miliar rupiah. Menurutnya, dari 60 ribu alumni ITS tersebut, tentunya masing-masing orang punya network lagi yang lebih luas. ”Networking alumni ITS sangat besar, silahkan dimanfaatkan!” tegasya.
20 Buah Doorprize Dadakan
Suasana riuh olah peserta yang berebut untuk bertanya dalam sesi pertanyaan. Pasalnya, setiap pertanyaan akan dihargai dengan sebuah flash disk. Peserta yang begitu banyak pun tetap awet hingga acara berakhir.
Sebab, yang paling ditunggu adalah bagian terakhir dari seminar ini, yakni pengundian doorprize. Awalnya, hanya disediakan dua buah Ipad untuk doorprize. Namun, ditengah acara Musyanif sebagai penggawa acara ini menyatakan menambah doorprize tersebut dengan 20 buah netbook. Kontan, peserta berteriak takjub atas kedermawanan pengusaha itu.
Konon, Musyanif mencetuskan doorprize ini berawal dari sebuah pengalamannya menyelamatkan sebuah mall khusus elektronik milik Sultan Hamengku Buwono X. Pasalnya, salah satu mall di Yogyakarta itu telah hampir bangkrut dan Sultan meminta bantuannya untuk menyelamatkan. ”Hingga sekarang, mall itu pengunjungnya mencapai enam ribu orang per harinya,” jelasnya disambut tepukan tangan peserta.
Di akhir seminar, Musyanif berpesan bahwa orang yang terlalu toleransi itu tidak baik. Ia pun turut berharap semoga setiap pengalaman yang disampaikannya ada manfaatnya. Tidak hanya itu, ia pun menyatakan siap diundang lagi oleh ITS untuk menjadi pembicara dalam seminar dengan topik yang berbeda. (fin/fz)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali fasilitasi talenta matematika Indonesia lewat Olimpiade Matematika ITS
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya menjaga kelestarian budaya maritim. Komitmen tersebut tampak
Kampus ITS, ITS News — Lulusan program doktor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan penelitian kerangka kerja untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang siap