Ia ingin wirausaha dengan memperkerjakan orang, bukan mengemis pekerjaan. Begitulah gambaran tentang sociopreneur muda yang diundang khusus dalam kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM TM) FTSP, Jumat (16/3).
Membangun Bangsa dari Desa. Slogan itulah yang mengingatkan kita pada sociopreneur muda yang berhasil dengan yayasan Asal Garut (Asgar) ini. Sebuah paguyuban yang mendorong para pemuda setempat agar terlibat dalam bidang pengembangan softskill.
Seperti organisasi, Pengembangan Komunitas dan Potensi Daerah (PKPD), litbang dan media, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi serta kewirausahaan dengan maksud meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menjadi seorang entrepreneur dan membangun Garut adalah impiannya semenjak bangku kuliah dulu. Jiwa entrepreneur yang tinggi serta komitmennya pada pengembangan daerah, berhasil mengantarnya ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Barack Obama. Goris terbang ke negeri Paman Sam. Bersama dengan pengusaha top Indonesia untuk menghadiri acara Presidential Summit Entrepreneurship 2010.
”Menjadi mahasiswa itu adalah sebuah kesempatan emas,” ucapnya membuka diskusi pada materi Kebangsaan. Ia menjelaskan bahwa peran pemuda sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa yang saat ini bisa dikatakan masih berantakan. Benar saja, yang ia soroti adalah peran mahasiswa di bidang sosial.
Goris memikirkan bagaimana cara menghidupkan sense mahasiswa agar memiliki keterpanggilan untuk peduli. Peduli Goris artikan sebagai sikap mau turun ke lapangan dan berbuat suatu upaya untuk perubahan positif. Seperti halnya Goris, yang pertama kali ia sentuh adalah daerah asalnya sendiri yaitu Garut. Goris mendorong para pemuda untuk tetap tinggal di Garut dan bersama-sama memajukan kota tersebut.
Kenyataannya, banyak mahasiswa yang justru ketika berhasil mengantongi gelar sarjana lebih memilih kota besar sebagai incaran tempat kerja. Sedikit sekali yang mau kembali ke daerah mereka masing-masing. Seharusnya, menurut Goris, dengan kemampuan yang dibawa mampu merubah daerah tersebut dengan mencari titik terang dari setiap permasalah yang ada.
”Jadilah orang aneh, bukan menjadi orang kebanyakan,” ujar alumni Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung ini. Ia mengartikan aneh sebagai orang yang memiliki kemampuan lebih. Memiliki sesuatu yang tidak biasa.
Antusias peserta begitu terasa hingga akhir acara. Beberapa pertanyaan kritis dilontarkan peserta. Dan hampir keseluruhan menanyakan langkah awal keberhasilan Goris. Goris mengaku semua karena panggilan hati serta rasa bangga dengan daerah asal. ”Apa yang kita tanam, kita juga yang akan memetik,” ungkapnya.
Dalam pesannya, ia menyampaikan pada para peserta pelatihan untuk menjadi mahasiswa yang siap rugi dan bertanggung jawab. Karena ketika berani gagal, menurut Goris, hal besar yang tidak disangka akan terjadi. Benar saja ia terkenal dengan keberaniannya mengambil risiko ketika memutuskan untuk tidak melamar pekerjaan.
”Kami sengaja memilih Kang Goris karena peserta memang butuh pengalaman dia,” ucap Ikang Achmad Mubarok, sebagai koordinator pemandu di LKMM TM FTSP ini. Setelah sebelumnya mengundang Sheilayla Latifah sebagai Inisiator Save Street Child Indonesia, tentu banyak hal yang didapat oleh peserta.
Semburan girang dan terkesan pun segera nampak di wajah peserta usai mendengarkan materi tersebut. ”Selain dapat keluarga, beruntung dapat materi dengan pembicara kelas nasional,” ungkap Mukhlis salah salah satu peserta LKMM. LKMM sendiri merupakan sebuah pelatihan khusus mahasiswa yang ditujukan pada pengembangan kemampuan manajemen.
ITS merupakan Universitas pertama yang menjadikan LKMM sebagai standar bagi pengembangan softskill mahasiswanya. Hingga mendapat julukan sebagai universitas kiblat LKMM di seluruh Indonesia. (lik/fz)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi