Program kampung binaan bukanlah hal baru bagi BE-LM FTSP. Pasalnya, sejak tahun lalu pun mahasiswa FTSP telah membina sebuah kampung di kawasan Tambak Wedi. Banyak hal yang telah dilakukan masyarakat bersama para mahasiswa. Di antaranya adalah penyuluhan kebersihan, perbaikan ekonomi dan ekologi, serta pembuatan nugget berbahan ikan bagi masyarakat setempat.

Pengembangan di kampung tersebut diteruskan oleh Pemkot Surabaya. Itulah mengapa kini BELM FTSP membangun binaan di kampung baru. ”Di dalamnya ada sedikit bidang keilmuan kami, sementara ini masih melakukan pendekatan kepada masyarakat,” tutur Widy Putra, Presiden BE-LM FTSP.

Menurut Rini Ratna W N, Sekretaris Menteri Pengabdian Masyarakat BELM FTSP, beberapa program kerja telah dicanangkan untuk kampung binaan di daerah pesisir ini. Yakni program kakak asuh, Teras Cerdas, Grebek Desa, serta Penyuluhan Hari Gigi dan Gizi.

Teras Cerdas merupakan media pendidikan anak-anak kampung berupa perpustakaan. Sedangkan Grebek Desa adalah program kerja bakti masyarakat bersama mahasiswa. BE-LM FTSP pun tengah mempersiapkan open recruitment bagi mahasiswa FTSP yang bersedia mengajar anak-anak Kampoeng Marketing.

Sebagai langkah awal, lembaga fakultas ini menyelenggarakan Roadshow Internal Kampung FTSP pada Kamis (15/3). ”Ini publikasi internal FTSP untuk mengajak massa,” kata Rini. Sekligus juga untuk mengenalkan kampung binaan baru tersebut sebelum peresmian pada hari Minggu (18/3) mendatang.

Acara pada malam itu diisi dengan pemutaran video dokumenter mengenai kondisi kampung binaan beserta program kerja yang telah direncanakan. Tak hanya itu, hiburan akustik pun diselipkan di dalam acara.

Rencananya, kampung ini akan berada di bawah binaan BE-LM FTSP selama lima tahun ke depan. Sebagai organisasi dari mahasiswa yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan, BE-LM FTSP bertujuan untuk menggemakan ekowisata mangrove di kampung barunya.(set/lis)