Lewat seminar ini, ITS menunjukkan kepedulian terhadap krisis energi yang tengah terjadi. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan konservasi energi di Indonesia, khususnya Surabaya dan sekitarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kenzo menjelaskan secara rinci berbagai program penghematan energi yang sudah dan akan diterapkan di Jepang. Ia pun sempat melakukan penelitian terhadap beberapa sektor industri di Indonesia. Usai penelitian tersebut, ia berharap hal yang sama dapat diterapkan di Indonesia.
Misalnya saja, analisis yang dilakukan melalui New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO). Konsumsi energi listrik proyek di Semen Padang pun dapat ditekan hingga kurang lebih delapan megawatt.
Tak hanya itu, Kenzo juga memaparkan salah satu poin penting dalam rangka penghematan energi. Yakni, pola pikir. Tragedi nuklir Fukushima yang pernah melanda Jepang, membawa hikmah tersendiri. Ternyata, Jepang masih mampu meningkatkan efisiensi konsumsi energi mereka. Terbukti, Jepang dapat menghemat konsumsi energi listrik hingga 40 persen lebih rendah pascabencana Fukushima.
”Pola pikir sangat mempengaruhi penghematan energi,” ujar Kenzo dalam bahasa Jepang. Hal itu tentunya membutuhkan usaha serius dari pemerintah dan kerjasama masyarakat.
Di Jepang, berbagai kebijakan pemerintah juga dicanangkan untuk mendukung adanya konservasi energi.Salah satunya adalah dengan menfokuskan perhatian pada sumber energi terbarukan.
Diakuinya, sumber energi memegang peranan penting. ”Berbagai sumber energi terbarukan sudah diterapkan di Jepang,” jelas Kenzo. Beberapa diantaranya adalah energi surya, angin, biomassa, mini-hydro, dan biothermal.
Dari pemaparan tersebut, ia menyebutkan, menciptakan efisiensi yang lebih baik seharusnya menjadi peluang bagi para engineer dan entrepreneur. Yakni, melalui perannya dalam menciptakan efisiensi dan konservasi di berbagai sektor usaha. Dimana tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri, namun juga masyarakat secara lokal maupun global.
Kenzo yang aktif di bidang Energy Service Company (ESCO) juga mengajak para engineer untuk bersama-sama peduli pada pentingnya konservasi energi. Pengelolaan limbah, minimalisasi cost dan konsumsi energi di sektor usaha adalah contohnya.
"Saya menaruh harapan pada ITS," tutur Kenzo akhirnya. Sebab, tidak tertutup kemungkinan ITS bersama dengan pengusaha-pengusaha di Jawa Timur menciptakan program ESCO. Melalui desain dan implementasi proyek penghematan energi, kelak akan memberikan solusi energi yang komperhensif.
Senada dengan Kenzo, Dr Ir Prabowo MEng pun berharap berbagai sistem yang ditawarkan dari Jepang dapat dipertimbangkan dan diterapkan di Indonesia melalui para engineer. ”Kita ingin memotivasi undergraduate ITS untuk menggalakkan penghematan energi,” jelas Kepala Pusat Studi Energi ITS tersebut. (ken/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan