ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
16 Februari 2012, 09:02

Budayakan Eco Campus, Seimbangkan Triple Bottomline

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengusung tema a Call for Indonesian Intelectuals, pembicara mulai mengupas banyak hal terkait Eco Campus. Tak luput pula, tema Journey to Eco Campus dan Socioengineering turut serta mewarnai jalannya seminar.

Eco Campus lebih dari sekedar slogan, agenda, dan acara,” ujar Dr Maria Anityasari ST ME dengan penuh semangat. Maria ingin menekankan konsep Eco Campus sebagai mindset mahasiswa ITS yang peduli pada green living dan sustainable development.

Sustainable development sendiri memiliki makna pemenuhan kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi selanjutnya. ”Berbuat lebih dengan efisiensi semaksimal mungkin di segala aspek kehidupan adalah kuncinya,” jelas dosen Jurusan Teknik Industri ini.

Keberadaan manusia, lanjut Maria, menjadi faktor utama berkurangnya kualitas kehidupan. Ia menyebutkan, populasi yang tidak terkendali dan kebiasaan hidup masyarakat adalah penyebab terjadinya degradasi lingkungan.

Pasalnya, populasi yang terus meningkat tidak diimbangi dengan kapasitas lingkungan. Hal ini diperburuk pula dengan pola hidup masyarakat yang tidak peduli dengan kelangsungan alam. Akibatnya, sumber daya alam dan ketersediaan energi menipis, perubahan iklim, serta peningkatan zat buang di alam.

"Para mahasiswa secara individu dapat berperan menciptakan budaya Eco Campus," terangnya. Diakuinya, kebiasaan hidup sehari-hari akan berdampak pada lingkungan sekitar. Misalnya saja, hemat air dan listrik. Bahkan, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya juga menjadi contoh kebiasaan kecil yang berdampak besar pada lingkungan.

Untuk itulah, di lingkungan kampus, diperlukan adanya kesadaran dari seluruh stakeholder yang terkait. Maria menambahkan, harus ada konsistensi terhadap program dan peraturan yang telah dibuat.

Penjelasan mengenai gerakan Eco Campus ini memang menarik antusiame peserta. Tak heran, berbagai pertanyaan pun diajukan. Seperti terkait kontribusi yang bisa diberikan mahasiswa. ”Kontribusi saudara dapat disalurkan lewat karya dan penelitian selama kuliah,” ujar Maria menanggapi pertanyaan tersebut.

Tak hanya sekedar memberi pemaparan, ia pun memberikan pesan singkat pada peserta. ”Ciptakanlah keseimbangan triple bottomline,” jelas Maria. Sebab, lanjut Maria, bahwa profit, people, dan planet adalah elemen triple bottomline yang harus diperhatikan. Hal ini menjadi perhatian utama dalam dunia industri yang erat kaitannya dengan prospek kerja para mahasiswa nantinya.

Secara khusus, Maria ingin alumni ITS dapat menerapkan konsep green living dari budaya Eco Campus usai lulus dari ITS. "Banyak sekali yang bisa saudara lakukan untuk Indonesia yang lebih baik," pungkasnya. (ken/esy)

Berita Terkait