Acara ini dihelat oleh FSLDJ wilayah FMIPA, yakni Forum Studi Islam Fisika (Fosif), Chemistry Islamic Study (CIS), serta Forum Studi Islam Statistika (Forsis). Pasalnya, tiga jurusan itulah yang akan menggelar mentoring lanjutan di semester genap mendatang.

GOM seringkali dilakukan menjelang mentoring wajib. Hal ini disebabkan perlunya sebuah momen bagi para mentor dan mente (adik binaan, Red) dalam memulai mentoring di kelompok masing-masing. ”Acara ini diharapkan bisa memancing semangat para mente,” ungkap Chaironi Latif selaku ketua panitia.

Setelah mengikuti mentoring wajib, para adik binaan dianjurkan untuk melanjutkan program mentoring. Namun, mentoring lanjutan ini tidak seperti mentoring wajib yang terikat dengan Mata Kuliah Agama Islam. Seringkali, jumlah peserta mentoring lanjutan jauh lebih sedikit dibanding dengan peserta mentoring wajib. Karena itu, JMMI berinisiatif mengadakan acara untuk mendongkrak motivasi para peminat tersebut.

Mentoring Meningkatkan Persaudaraan

Pemateri acara adalah Syahrul Mufklihun, mantan Ketua Kaderisasi Janur Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Universitas Airlangga (Unair). Dalam paparannya, Syahrul menjelaskan bahwa mentoring seharusnya menjadi sarana untuk saling meningkatkan ilmu, memberi motivasi dan inspirasi, membangun teamwork, serta kontrol diri.

Zakariya, seorang peserta acara, menanggapinya dengan sebuah pertanyaan. ”Apa yang harus dilakukan kalau saya merasa setelah mengikuti mentoring, kemampuan tetap jalan di tempat?” tanyanya.

Syahrul mengatakan, apa yang telah didapatkan dari mentoring walaupun sedikit harus diaplikasikan sesegera mungkin. Setelah itu, mente dianjurkan untuk menulis apa yang belum tercapai.

Ini kemudian didiskusikan dengan kelompok mentoring, sehingga ada keterbukaan antara satu sama lain. Keterbukaan itu akan menumbuhkan rasa persaudaraan antar sesama.”Dari forum itulah, kita bisa saling menginspirasi dan mengingatkan satu sama lain,” pungkas Syahrul.(nir/lis)