Ing ngarsa sung tuladha, sepenggal kalimat pamungkas yang menjadi tema dalam OMITS 2012. Tema OMITS tahun ini sengaja dihadirkan dalam ungkapan bahasa jawa, ketika event serupa di tempat lain marak menggunakan istilah dalam bahasa asing. ”Tim kreatif ingin membuat OMITS ini tampil beda dengan tema tersebut,”terang Rahayu Wiranti, salah satu Tim Kreatif OMITS 2012.

Tema OMITS 2012  bukan sekedar ungkapan. Selama ini dalam dunia pendidikan orang lebih mengenal ungkapan Tut Wuri Handayani. Padahal menurut mahasiswa angkatan 2009 ini, ing ngarsa sung tuladha secara filosofis punya arti mendalam untuk dunia pendidikan.”Pendidikan seharusnya memimpin di depan, sementara Ing Ngarsa Sung Tuladha bisa juga berarti Matematika ITS menjadi contoh di depan,”ungkap Rahayu ketika menerangkan makna di balik tema tersebut.

Dengan tema inovatif, OMITS 2012 hadir serentak di 27 regional kota yang tersebar di seluruh Indonesia.”Untuk luar jawa, tempat babak penyisihan terjauh diselenggarakan di Makassar, Medan, dan Lampung,”terang Rahayu. Penyisihan regional Surabaya sendiri diikuti oleh sekitar 900 tim untuk berkompetisi dalam olimpiade kelas nasional ini.

Setiap tahun peserta OMITS 2012 disajikan untuk pelajar mulai lapisan SD, SMP, dan SMA. Sajian soal yang diberikan berupa 50 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian singkat dan dikerjakan oleh tim yang terdiri dari 2 orang.

Untuk memasuki tahap selanjutnya, nama-nama peserta yang lolos maju ke babak semifinal akan diumumkan tiga hari setelah babak penyisihan, (8/2).”Dari babak Penyisahan akan diambil satu peserta dengan nilai tertinggi dari tiap regional, dan 50 besar dari rangking nasional,”tandas Rahayu. Namun Rahayu menambahkan, dari rangking 50 besar nasional nantinya hanya akan diambil 23 peserta dengan nilai terbaik. Menariknya, hadiah pemenang OMITS 2012 yang berkompetisi di babak final nantinya akan mendapatkan piala kepresidenan.

Sambut Peserta dengan Food Festival dan Book Fair
Dengan jumlah peserta hampir mencapai 1.800 orang, OMITS 2012 memanfaatkan momen tersebut dengan menghadirkan event lain seperti Ice Cream Party, Book Fair, dan Food Festival. Konsep ini dihadirkan dengan mengundang pedagang setempat dan wirausaha dari ITS.”Dengan mengundang pedagang setempat, sama artinya dengan melakukan kegiatan sosial karena telah memberi tempat bagi pedagang kaki lima untuk berjualan,”ujar Rahayu.

Adapun semua pedagang dikumpulkan di halaman FMIPA dalam satu tenda. Di antara pedagang tersebut nampak pula outlet wirausaha mahasiswa ITS seperti Krawu Burger dan Sego Njamoer turut meramaikan food festival. Sementara untuk book fair, panitia bekerja sama dengan pihak penerbit untuk menghadirkan buku-buku umum yang ditawarkan pada peserta dan pengunjung OMITS 2012. Rangkaian event tersebut disajikan untuk menyambut kehadiran peserta dan pengunjung OMITS 2012. (anl)