Peran Manajemen Teknologi dan Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing Potensi Daerah dipilih menjadi tema seminar nasional ini. Tema ini diangkat terkait isu nasional tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

”Melalui seminar ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menginisisasi MP3EI dan menghasilkan teknologi dan inovasi yang dapat membantu lajunya lompatan ekonomi daerah,” tutur Deny Alamsyah ST MSc selaku ketua panitia.

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak tiga pakar kenamaan didapuk hadir sebagai keynote speaker. Ketiga keynote speaker tersebut adalah Dr Ir Tatang A Taufik selaku perwakilan BPPT, Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD pakar rantai pasok dan Drs Kresnayana Yahya MSc pakar statistika sekaligus konsultan bisnis.

Kresnayana Yahya mengawali materi pertama dengan tema Peta Daya Saing Indonesia. Dalam paparannya, ia menyayangkan ketidakmampuan sektor industri Indonesia dalam memproduksi berbagai rancangan teknologi yang telah dikembangkan oleh peneliti.

”Ada yang salah dengan policy negara ini,” katanya tegas. Ia menyebutkan salah satu kasus negeri yang tak kunjung usai yakni pajak. ”Pajak mengimpor komponen teknologi sangat tinggi dibandingkan langsung mengimpor teknologi jadinya,” lanjut Kresnayana. Keadaan ini tentunya yang membuat Indonesia sulit untuk mendorong pengembangan teknologi mandiri.

Usai presentasi dari ketiga keynote speaker tersebut, seluruh paper dari peserta dipresentasikan secara paralel di sepuluh ruang berbeda di kampus MMT ITS. Antusiasme peneliti dalam acara seminar ini tergolong tinggi. Terbukti tidak kurang dari 115 paper terkumpul untuk dipresentasikan dan dipublikasikan dalam kesempatan tersebut.

Salah satu output yang dihasilakan dari seminar ini adalah prosiding dan rekomendasi terkait pengembangan ekonomi daerah. Output tersebut nantinya akan dibagikan kepada stakeholder yang berkepentingan untuk menjadi rujukan pengembangan ekonomi daerah. (izz/fz)