ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 Januari 2012, 23:01

Sinergikan Ormawa-Birokrat Lewat Raker Ormawa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hal tersebut disampaikan oleh Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko dalam Rapat Kerja Ormawa ITS, Senin (30/1). Dahulu, kegiatan mahasiswa acapkali dinilai tidak sejalan dengan akademik. Sementara untuk saat ini, paham tersebut tidak berlaku lagi. "Dikotomi sudah tidak ada lagi, aktivitas organisasi adalah bagian dari proses akademik,” terang Pembantu Rektor I (PR I) yang membawahi bidang Akademik dan Organisasi itu.

Sebenarnya, acara ini bukan kali pertama digelar. Dua tahun lalu, acara serupa pernah dihelat. Namun, dulu konsepnya berupa outbond Ormawa di luar ITS. Ditanya terkait perbedaan ini, Menteri Dalam Negeri BEM ITS, Novan Anugrah Prasetya menuturkan bahwa dari segi tujuan memang berbeda.

Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan ini menjelaskan bahwa saat ini sinergisitas antara Birokrat dan Ormawa menjadi poin utama. Selain itu, sinergisitas antar Ormawa juga menjadi tujuan selanjutnya. "Kalau dulu, fokusnya cuma terhadap Ormawa,” lanjutnya.

Menanggapi tujuan tersebut, raker ini pun dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah sesi transparansi dana dari Birokrat kepada para Ormawa. Hal ini terkait anggaran kemahasiswaan yang menjadi jatah mereka. Sebagai penyaji pada sesi ini adalah Dr Ir Bambang Sampurno MT dan Drs Subijono selaku tim kemahasiswaan ITS.

Dalam paparannya, Bijono mengungkapkan bahwa saat ini ITS sedang mengalami transisi. Jika dahulu sistem terpusat di ITS maka saat ini pusat akan berada pada jurusan. Sehingga, alokasi dana pun akan banyak di jurusan.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan jika saat ini porsi dana kemahasiswaan di tingkat pusat berkurang Rp 1,25 milyar. Jika dahulu Rp 3,5 milyar, maka saat ini hanya Rp 2,25 milyar. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai kegiatan mahasiswa mulai dari tingkat ITS hingga tingkat jurusan. Termasuk, Lembaga Minat Bakat (LMB) dan Tim Pembina Kerohanian (TPK).

Dalam paparannya, Bijono juga mengingatkan kepada setiap Ormawa untuk mulai merencanakan setiap kegiatannya hingga mendetail. Ini mengingat jumlah dana yang semakin terbatas. Selain itu, saat ini sistem yang berlaku pun juga semakin ketat. ”Anggaran yang tidak terencanakan harus diminimalisasi,” terangnya.

Sementara itu, untuk mensinergikan antara Ormawa dilaksanakan presentasi program kerja (proker) masing-masing Ormawa. Hal ini bertujuan, agar setiap Ormawa mengetahui proker Ormawa lain. (ran/esy)

Berita Terkait