ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
27 Januari 2012, 13:01

Dana Resettlement, Upayakan Penerima Bidik Misi Bertahan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Salah satunya terkait kedatangan peserta penerima Bidik Misi ke perguruan tinggi masing-masing. Hal tersebut diakui oleh Prof Drs Nur Iriawan MIKom PhD, selaku Koordinator Bidik Misi Pusat. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi mahasiswa Bidik Misi tahun 2010. Pasalnya, banyak kuota Bidik Misi yang tidak terisi.

Lebih lanjut, Pembantu Rektor III ITS ini mengungkapkan bahwa biaya menjadi alasan utama ketidakhadiran tersebut. Baik itu biaya akomodasi maupun biaya biaya penginapan selama menjalani proses pra perkuliahan. "Kalau di ITS, biaya akomodasi di Surabaya ketika menjalani proses daftar ulang, tes potensial akademik, dan Informasi dan Pengenalan ITS (IPITS)," terang dosen Statistika ini.

Belajar dari pengalaman tersebut, terobosan baru dikeluarkan oleh pemerintah dengan menggulirkan dana resettlement untuk mahasiswa Bidik Misi 2011 ini. Dana ini merupakan dana pengganti uang transportasi dan uang penginapan sebelum dana bulanan turun.

Dana resettlement ini tidak diambil dari jatah mahasiswa setiap bulan. Artinya, dana ini diambilkan langsung dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk sektor Pendidikan. Hanya saja, sesuai prosedur, setiap perguruan tinggi hanya mendapat jatah 50 persen dari total mahasiswa penerima Bidik Misi gelombang pertama. Apabila ada 400 mahasiswa maka hanya 200 mahasiswa saja yang dapat. "Diutamakan yang Surabaya tidak mendapat,” lanjutnya.

ITS Punya Kebijakan Sendiri

Hal tersebut dibenarkan oleh Drs Subijono, Ketua Tim Pengelola Dana Bidik Misi ITS. Ia mengatakan bahwa ITS memiliki 450 mahasiswa penerima Bidik Misi pada gelombang pertama. Sehingga, seharusnya hanya 225 mahasiswa saja yang mendapat dana akomodasi dan transportasi (sebutan dana resettlement di ITS, red). Besarnya Rp 1,5 juta setiap mahasiswa.

Menanggapi jumlah tersebut, ITS memiliki kebijakan yang berbeda. Dana yang diberikan oleh Dikti dibagikan merata ke seluruh penerima Bidik Misi ITS angkatan 2011. Rinciannya 450 mahasiswa gelombang pertama dan 350 mahasiswa gelombang kedua.

Tentunya, jumlah yang didapat setiap mahasiswa tidak sama. Pembagiannya berdasarkan zona wilayah. ITS sendiri memiliki empat zona. Yaitu, zona Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan luar Jawa.

Zona Jawa Timur masih dibedakan menjadi wilayah dekat Surabaya meliputi Surabaya, Gresik, Bangkalan, Sidoarjo dan Mojokerto serta wilayah kabupaten lain. Walau tidak diutamakan, untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya, mahasiswa mendapat dana 200 ribu rupiah. "Biar semua merasakan," terangnya.

Sementara untuk wilayah yang cukup jauh mendapat porsi yang lebih besar. Kawasan Jawa Barat mendapatkan Rp 630 ribu. Sementara, luar Jawa mendapatkan Rp 1,8 juta. Jumlah ini berbeda bergantung pada biaya kendaraan menuju Surabaya. Sementara untuk penginapan semua distandarkan sebesar Rp 300 ribu per mahasiswa.

Sebenarnya, dana ini dijadwalkan turun bulan Desember 2011 lalu. Hal ini tidak lepas dari kebijakan tutup buku setiap bulan Desember. Sehingga, baru bulan Januari ini dapat dibagikan. Yang terpenting, dana tersebut telah disampaikan kepada penerima amanah. "Semoga setiap mahasiswa dapat kuliah dengan lancar sampai akhir,” harapnya. (ran/fz)

Berita Terkait