Ruang Sidang Rektorat Lantai I penuh dengan para pencari beasiswa. Mereka berjuang untuk mempersiapkan kelanjutan studinya dari S1 dan S2 ke jenajang yang lebih tinggi. Mereka diundang untuk mengikuti acara presentasi beasiswa dari King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM).

Pembicara dalam sesi ini adalah Prof Dr Suliman Al Homidan selaku Dekan Fakultas Sains King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) dan Dr Oki Muraza selaku Asisten Profesor Chemical Engineering Departement KFUPM. Sayangnya, kesempatan beasiswa kali ini tidak diberikan untuk program undergraduate student. "Pemerintah Arab Saudi masih memproteksi jenjang S1 untuk international class," tutur Oki Muraza.

Presentasi itu diisi oleh penjelasan tentang gambaran umum seputar King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM). Dari mulai fasilitas, fakultas dan jurusan, riset-riset yang sudah dilaksanakan, dan yang terpenting adalah informasi tentang beasiswa yang akan diberikan.

KFUPM sendiri  saat ini terdiri dari enam puluh persen mahasiswa internasional dari kurang lebih enam puluh negara. "Perjalanannya, banyak juga yang tidak lolos karena gagal," ucap asisten profesor itu. Sehingga, mereka pun tidak menargetkan berapa orang yang bisa masuk. Kualitas yang menjadi rujukan untuk mereka.

Fasilitas yang ditawarkan pun sangat menarik. Seperti halnya Pusat Riset dan Pengembangan yang dipakai oleh beberapa perusahaan. "Salah satunya seperti perusahaan Schlumberger," jelasnya.

KFUPM juga memiliki pusat riset dan kerjasama internasional. "Untuk saat ini kami kerjasama dengan Sardi Aramco perusahaan minyak terbesar dan Saudi Basic Industries Corporation (SABIC), perusahaan petrokimia ke lima dunia," jelas Oki Muraza, pria asal Indonesia itu.

Beasiswanya sendiri sangat menggiurkan, karena peserta yang lolos akan mendapatkan fasilitas serta pembekalan. "Tidak akan menyesal dengan apa yang kami tawarkan, itu menurut pengalaman saya," tutup Oki dalam presentasinya kali ini. (qly/el)