Setelah dua kali menjadi runner up di Pimnas XXIII Bali dan Pimnas XXIV Makasar, asa untuk menjadi juara umum di Pimnas XXV Yogyakarta kembali diusung ITS. ”Teriakkan jargon ITS di penutupan Pimnas XXV Yogyakarta nanti,” ungkap Dr Ir Bambang Sampurno MT menyemangati.

Bambang mengatakan, untuk mewujudkan impian tersebut, ITS akan melakukan beberapa strategi khusus. Yaitu, melakukan monev (monitoring dan evakuasi) tingkat jurusan dan institut, mendirikan klinik PKM, mengadakan kontrak pelaksanaan PKM, serta memberikan dana pimjaman sebelum dana dari Dikti turun.

Monev institut yang diagendakan, akan dilakukan empat kali selama empat bulan. Pada monev terakhir akan diadakan pembimbingan presentasi, agar semua tim siap ketika menghadapi monev dari Dikti.

Senada dengan Bambang, Putu Gde Ariastita ST MT juga optimis ITS akanmeraih  juara umum di Pimnas kali ini. Namun, anggota tim penalaran ini lebih menekankan kepada rasa tanggung jawab dari mahasiswa, untuk melaksanakan apa yang telah mereka usulkan.

”Pelaksanaan PKM merupakan latihan untuk me-manage aktivitas mahasiswa, sedangkan lolos ke Pimnas hanyalah konsekuensi dari apa yang mereka lakukan,” terang Putu.

Tidak jauh beda dengan kedua rekannya, Drs Bandung Ary Sanjoyo MIkom menegaskan, melalui PKM mahasiswa ITS bisa menjadi jutawan dini. ”Banyak wirausahawan ITS yang sukses berawal dari PKM,” jelasnya.

Strategi khusus tidak hanya dilakukan tim penalaran dari dosen, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS juga merencanakan beberapa langkah-langkah khusus demi tercapainya target juara umum. ”Kami akan memaksimalkan Kadep (kepala departemen, red) yang ada di jurusan dalam setiap monev jurusan,” terang Muhammad Dhanar Such Rufi Fajri.

Menteri Ristek BEM ITS ini juga mengatakan, BEM akan aktif memantau perkembangan dari setiap tim yang lolos PKM. ”Jika ada tim yang tidak mengikuti monev institut sebanyak dua kali, kami akan langsung turun ke jurusannya,” jelas Dhanar. (ali/esy)